Celebrithink.com – Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan swasembada energi. Salah satu hambatannya adalah ketergantungan yang tinggi pada impor energi, terutama bahan bakar minyak (BBM). Berdasarkan data terbaru, Indonesia menghabiskan hampir Rp 2 triliun setiap hari hanya untuk impor energi, dengan BBM sebagai komponen terbesar.
Impor BBM yang Membebani Keuangan Negara
Impor ini menjadi pengeluaran terbesar bagi Indonesia dalam sektor energi. Pada tahun 2024, negara ini harus mengeluarkan sekitar USD 40,4 miliar atau setara dengan Rp 662,73 triliun untuk mengimpor BBM. Selain itu, impor LPG juga menyumbang angka signifikan, yaitu Rp 58 triliun. Data ini menunjukkan betapa besar ketergantungan Indonesia pada pasokan energi dari luar negeri.
Tantangan Menuju Swasembada Energi
Pemerintah Indonesia memiliki cita-cita besar untuk mencapai swasembada energi. Namun, pencapaian tersebut terhambat oleh tingginya angka impor Bahan Bakar Minyak. Hal ini disampaikan oleh EVP Aneka Energi Terbarukan PLN, Zainal Arifin, yang menjelaskan bahwa setiap hari, Indonesia harus merogoh devisa hampir Rp 2 triliun hanya untuk memenuhi kebutuhan energi. Tentu saja, ini menjadi perhatian utama bagi pemerintah.
Upaya Mengurangi Ketergantungan Melalui Elektrifikasi
Untuk mengurangi ketergantungan, pemerintah telah mulai mendorong penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Sektor transportasi, yang menjadi pengguna utama BBM, diharapkan bisa beralih ke kendaraan listrik. Dengan semakin banyaknya pengguna EV, konsumsi BBM di sektor transportasi bisa berkurang, yang pada gilirannya akan mengurangi kebutuhan impor.
Potensi Kendaraan Listrik dalam Mengurangi Impor BBM
Saat ini, penggunaan kendaraan listrik di Indonesia semakin berkembang. Keberadaan EV diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap BBM impor. Selain itu, pengembangan infrastruktur pendukung, seperti stasiun pengisian daya, juga menjadi langkah strategis untuk mendukung transisi energi ini. Dengan semakin banyaknya pengguna EV, diharapkan Indonesia dapat mewujudkan swasembada energi dan mengurangi defisit devisa akibat impor.
Impor BBM yang mencapai Rp 2 triliun per hari menjadi salah satu tantangan terbesar Indonesia dalam mewujudkan swasembada energi. Upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan ini melalui elektrifikasi sektor transportasi, terutama dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik, diharapkan dapat mengurangi konsumsi BBM dan mengarah pada tujuan swasembada energi yang lebih berkelanjutan.