Celebrithink.com – Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengusulkan agar bioskop kembali hadir di Aceh. Provinsi ini istimewa karena menerapkan Syariat Islam sejak 2001. Menurutnya, Aceh bisa mengambil inspirasi dari Arab Saudi yang berhasil mengembangkan bioskop meski memiliki aturan ketat berbasis agama.
Ekosistem Film Sedang Berkembang
Fadli menyoroti ekosistem perfilman Indonesia yang sedang berkembang pesat. Bioskop dinilai penting untuk mendukung industri ini. “Indonesia kekurangan layar bioskop,” ujar Fadli. Contohnya, di Sumatera Barat, hanya Kota Padang yang memiliki bioskop, sehingga masyarakat dari daerah lain harus melakukan perjalanan jauh.
Kendala Qanun dan Solusi Adaptasi
Di Aceh, pembangunan bioskop masih terkendala oleh qanun atau peraturan daerah berbasis Syariat Islam. Fadli menyebut pentingnya adaptasi agar bioskop dapat diterima oleh masyarakat setempat. “Aceh perlu penyesuaian sesuai Syariat Islam, tetapi tetap memungkinkan beroperasi,” jelasnya.
Belajar dari Negara Timur Tengah
Fadli Zon mengangkat contoh negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Qatar. Di negara-negara tersebut, bioskop sudah menjadi bagian dari gaya hidup meski tetap memperhatikan nilai-nilai agama. Menonton di bioskop menawarkan pengalaman unik yang tidak bisa digantikan dengan menonton di rumah.
Langkah Awal untuk Aceh
Sebagai langkah awal, Fadli telah berdiskusi dengan Wakil Gubernur Aceh dan Wali Nangroe. Ia berharap pemerintah Aceh dan pihak swasta dapat bekerja sama untuk mewujudkan pembangunan bioskop dengan tetap menghormati nilai budaya dan agama.
Kehadiran bioskop di Aceh bukan hanya soal hiburan, tetapi juga bagian dari mendukung industri film nasional. Dengan penyesuaian qanun dan kerja sama semua pihak, bioskop bisa menjadi platform edukasi dan hiburan yang selaras dengan Syariat Islam. Aceh dapat belajar dari Arab Saudi, yang sukses memadukan budaya modern dengan nilai tradisional.