celebrithink.com – Permintaan dispensasi nikah anak di bawah umur terus menjadi isu yang memancing perhatian publik. Di Kota Bandung saja, sepanjang tahun 2024, tercatat sebanyak 90 permohonan masuk ke Pengadilan Agama (PA). Fenomena ini dipicu berbagai alasan, salah satunya kekhawatiran orang tua terhadap risiko hubungan bebas.
Alasan Dispensasi Nikah Mayoritas: Kekhawatiran Zina
Sebagian besar permohonan dispensasi diajukan karena orang tua khawatir anaknya terjerumus dalam hubungan yang melampaui batas. Panitera Pengadilan Agama Kota Bandung, Dede Supriadi, mengungkapkan bahwa alasan ini menjadi yang paling sering diutarakan.
Selain itu, ada pula kasus di mana dispensasi diajukan karena anak telah hamil sebelum menikah. Namun, data rinci terkait jumlah kasus ini tidak disampaikan.
Tujuan Dispensasi Nikah
Dispensasi nikah bertujuan melindungi hak-hak anak, termasuk hak perdata. Menurut Pasal 1 angka 5 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 5 Tahun 2019, diberikan kepada pasangan yang belum mencapai usia minimal 19 tahun untuk menikah secara sah.
Dede juga menjelaskan bahwa dispensasi ini diharapkan mampu menekan angka perkawinan yang tidak tercatat atau “nikah siri.”
Syarat-Syarat Permohonan
Permohonan ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Orang tua kandung harus melampirkan dokumen pendukung seperti:
- Surat keterangan kesehatan dari rumah sakit, terutama untuk perempuan.
- Dokumen kependudukan yang membuktikan hubungan keluarga.
Pengadilan juga bekerja sama dengan Dinas Perempuan dan Anak untuk memastikan rekomendasi dispensasi sesuai dengan kebutuhan anak.
Perbandingan dengan Daerah Lain
Meskipun angka dispensasi nikah anak di Bandung terbilang rendah dibanding daerah lain di Jawa Barat seperti Ciamis, Garut, dan Indramayu, hal ini tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi sosial yang ideal.
Beberapa keluarga memilih “nikah siri” sebagai solusi sementara sebelum anak resmi menikah secara hukum. Faktor ini turut memengaruhi rendahnya angka dispensasi yang tercatat.
Meningkatkan edukasi seksual dan pemahaman hukum kepada remaja dan orang tua menjadi langkah penting untuk mencegah pernikahan anak. Pemahaman yang baik dapat membantu keluarga membuat keputusan yang lebih bijak tanpa harus mengorbankan masa depan anak.