Celebrithink.com – Indonesia akhirnya resmi menjadi anggota penuh BRICS, blok ekonomi besar yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Berita ini membawa kabar nilai tukar rupiah bangkit terhadap dolar AS, meskipun pergerakannya masih dinamis.
Rupiah Bangkit Menguat di Zona Hijau
Pada Selasa (7/1), rupiah menunjukkan penguatan terhadap dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg pukul 09:00 WIB, nilai tukar rupiah naik 32 poin (0,20 persen) ke Rp 16.166 per dolar AS. Meski sempat melemah pada pukul 11:10 WIB menjadi Rp 16.178, rupiah tetap bertahan di zona hijau.
Peran BRICS dalam Penguatan Ekonomi Indonesia dan Rupiah Bangkit
Keputusan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS diumumkan oleh Brasil. BRICS kini menjadi blok ekonomi yang semakin kuat dengan tambahan anggota seperti Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab, dan Indonesia. Bergabungnya Indonesia membuka peluang lebih besar dalam reformasi tata kelola global.
Perjalanan Indonesia Menuju BRICS
Keinginan Indonesia untuk bergabung sudah disampaikan sejak KTT BRICS 2023 di Johannesburg, Afrika Selatan. Namun, keputusan final baru dilakukan setelah Pilpres 2024 yang dimenangkan oleh Prabowo Subianto. Resmi menjadi anggota per 1 Januari 2025, Indonesia kini memiliki hak suara penuh dalam organisasi ini.
Manfaat Keanggotaan Penuh
Sebagai anggota penuh, Indonesia mendapatkan hak suara dalam pengambilan keputusan penting. Selain itu, Indonesia dapat terlibat langsung dalam program-program strategis BRICS, seperti pembiayaan infrastruktur dan penguatan kerja sama di kawasan Global South.
Dampak ke Depan untuk Rupiah
Bergabungnya Indonesia ke BRICS diperkirakan akan membawa dampak positif jangka panjang. Dengan akses lebih besar ke sumber daya finansial dan kerja sama ekonomi, stabilitas rupiah diharapkan semakin terjaga. Penguatan ini menjadi sinyal optimisme di tengah tantangan global yang sedang berlangsung.
Langkah Indonesia menjadi anggota BRICS menunjukkan komitmen untuk memperkuat posisi dalam ekonomi global. Dengan kerja sama yang lebih erat, Indonesia dapat memanfaatkan momentum ini untuk stabilitas ekonomi dan penguatan mata uang.