Gus Miftah, tokoh agama sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, kembali menjadi sorotan setelah video ceramahnya di Magelang viral. Dalam video tersebut, ia bercanda dengan seorang tukang es, namun candaan tersebut dianggap tidak pantas oleh masyarakat. Salah satu pernyataannya yang menyebut tukang es dengan kata kasar memicu respons keras di media sosial.
Tak lama setelah itu, Gus Miftah segera meminta maaf melalui sebuah video yang diunggah di YouTube. Dengan rendah hati, ia mengakui kesalahan dan meminta maaf, baik kepada tukang es yang bersangkutan maupun masyarakat luas. Ia berjanji akan meminta maaf secara langsung kepada tukang es tersebut dan berharap pintu maaf dibuka untuknya.
Gus Miftah menjelaskan bahwa gaya humornya selama ini sering melibatkan candaan dengan berbagai kalangan. Namun, kali ini ia menyadari bahwa candaan tersebut telah melewati batas hingga menimbulkan keresahan. “Saya introspeksi diri untuk lebih berhati-hati lagi dalam berbicara di depan umum,” tuturnya.
Tidak hanya itu, ia juga menerima teguran dari Sekretaris Kabinet yang sedang berada di Jepang. Teguran tersebut mengingatkan Gus Miftah untuk lebih bijak dalam menyampaikan pendapat, terutama di ruang publik.
Peristiwa ini menjadi pelajaran besar bagi Gus Miftah. Sebagai tokoh yang kerap tampil di hadapan publik, ia menyadari pentingnya menjaga ucapan agar tidak menimbulkan salah paham. Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa humor sebaiknya disampaikan dengan empati, tanpa menyinggung perasaan orang lain.
Langkah Gus Miftah untuk meminta maaf patut diapresiasi, meskipun kontroversi ini tetap meninggalkan jejak di hati masyarakat. Semoga menjadi refleksi untuk bersama-sama membangun komunikasi yang lebih santun dan menghargai perbedaan.