Dugaan Intervensi dalam Kasus Penembakan Siswa Semarang

by instagram

Kasus penembakan yang menewaskan GRO, seorang pelajar SMKN 4 Semarang, memasuki babak baru setelah keluarga korban mengungkap dugaan intervensi dalam penyelidikan. GRO ditembak oleh Aipda Robig di Jalan Candi Penataran Raya pada 24 November 2024, diduga setelah terjadi penyerangan terhadap polisi yang membubarkan tawuran. Namun, keluarga korban membantah tuduhan tersebut, bahkan menyebut bahwa GRO tidak pernah menunjukkan perilaku yang mengarah ke dunia gangster.

Pihak keluarga merasa keberatan dengan pernyataan Kapolrestabes Semarang yang menyebut GRO sebagai anggota kelompok gangster. Mereka menjelaskan bahwa korban adalah anak yang pendiam dan tidak pernah terlibat dalam kegiatan yang mencurigakan. Bahkan, pada malam kejadian, GRO baru saja selesai berlatih Paskibra dan pamit untuk berlatih pencak silat. Hal ini semakin menambah kekecewaan keluarga terhadap sikap pihak kepolisian yang menyebarkan informasi tersebut sebelum proses penyelidikan selesai.

Setelah pemakaman, keluarga korban dihadapkan pada permintaan untuk membuat video pernyataan yang menyatakan bahwa mereka sudah ikhlas menerima peristiwa tersebut dan tidak akan memperbesar masalah. Namun, mereka menolak karena merasa proses hukum masih belum jelas. “Kami tidak ingin membuat pernyataan semacam itu, karena kami belum tahu kebenaran dari kejadian ini,” kata Agung, pakde korban.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah penanganan kasus secara hukum, khususnya mengenai tindakan berlebihan dalam penembakan tersebut. Kementerian HAM melalui Natalius Pigai juga menyatakan bahwa GRO bukanlah bagian dari kelompok tawuran, melainkan seorang pelajar yang baik.

Penyidikan terhadap Aipda Robig terus berlanjut, dengan Polda Jateng memastikan bahwa polisi tersebut tidak berada di bawah pengaruh narkoba atau alkohol saat kejadian. Kasus ini membuka banyak pertanyaan terkait transparansi dan keadilan dalam proses penyelidikan yang melibatkan pihak kepolisian.

Populer video

Berita lainnya