Pemerintah terus mempercepat pembangunan hunian sementara bagi pengungsi yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, NTT. Menko PMK Pratikno menyatakan, langkah ini dilakukan karena musim hujan yang semakin dekat serta libur Natal yang akan datang. Pembangunan hunian sementara menjadi prioritas agar para pengungsi mendapatkan tempat tinggal yang layak selama proses pemulihan bencana.
“BNPB akan segera menyelesaikan hunian sementara untuk para pengungsi. Selain itu, kami juga terus mengupayakan pembangunan hunian tetap dan relokasi mandiri,” ujar Pratikno dalam Rapat Tingkat Menteri yang digelar pada 20 November 2024. Langkah ini juga melibatkan berbagai kementerian seperti ATR, Kementerian Lingkungan Hidup, hingga Pemprov dan Pemkab setempat untuk memastikan pembangunan dilakukan dengan tepat sasaran.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan, sejauh ini data menunjukkan sekitar 2.209 kepala keluarga (KK) terdampak dan membutuhkan relokasi. Relokasi ini akan dilakukan dengan dua model, yakni relokasi terpusat dan relokasi mandiri. Sementara, sekitar 10% pengungsi memilih relokasi mandiri, yaitu pindah ke lahan milik keluarga atau tetangga.
Selain itu, pemerintah berkomitmen untuk membangun hunian tetap yang lebih permanen. Proses ini memerlukan koordinasi yang intens antara berbagai pihak untuk memastikan semua langkah yang diambil tepat dan cepat. Relokasi yang melibatkan warga setempat ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan kondisi pasca-erupsi dan memberikan kenyamanan bagi para pengungsi Lewotobi.