Kecelakaan beruntun terjadi di KM 92 tol Cipularang sore hari (11/11), melibatkan 17 kendaraan. Satu orang meninggal dunia akibat insiden ini. Menurut kepolisian, kecelakaan tersebut dipicu oleh sebuah truk yang mengalami rem blong. Truk tersebut menabrak kendaraan di depannya, yang memicu tabrakan beruntun.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abass, menyampaikan bahwa truk membawa muatan berat sehingga remnya tidak mampu menahan beban saat melaju di jalan menurun. Hal ini mengakibatkan tabrakan yang melibatkan banyak kendaraan. Kondisi jalan menurun di tol Cipularang sering menjadi penyebab kecelakaan, terutama pada ruas KM 90 hingga KM 100.
Menurut praktisi keselamatan jalan, Jusri Pulubuhu, kondisi jalan yang menurun membuat beban kerja rem menjadi lebih berat, terutama bagi kendaraan yang membawa muatan. Bobot yang berat membuat pengereman semakin sulit, terutama jika sopir tidak memahami teknik mengemudi di jalan berbukit. Akibatnya, rem sering mengalami penyusutan kinerja, atau brake fading, hingga akhirnya blong.
Jusri juga menjelaskan, jalan menurun menyebabkan perpindahan bobot kendaraan ke roda depan. Ketika pengemudi melakukan pengereman mendadak, roda belakang bisa terkunci, yang mengakibatkan mobil tergelincir atau melintir. Situasi ini sering terjadi pada pengemudi yang panik dan mengerem secara berlebihan.
Kondisi di tol Cipularang ini bukanlah kali pertama terjadi. Pada Juni 2022, kecelakaan serupa melibatkan 17 kendaraan, dipicu oleh bus yang juga mengalami rem blong di ruas jalan yang sama. Ruas jalan yang menurun di tol Cipularang memang dikenal rawan kecelakaan karena sering kali menyebabkan pengemudi kehilangan kendali.
Kesimpulannya, penting bagi pengemudi yang melintas di jalur menurun untuk memahami teknik pengereman yang benar. Mengandalkan rem kaki secara terus-menerus dapat menyebabkan overheating pada rem, sehingga rem kehilangan fungsinya dan mengakibatkan kecelakaan fatal. Kecelakaan beruntun di tol Cipularang mengingatkan kembali akan pentingnya keselamatan berkendara, terutama di daerah berbukit atau menurun.