Barasuara: Band Indie yang Berani Bereksperimen

by Instagram

Barasuara, grup musik asal Indonesia, dikenal dengan penampilan enerjik dan khas dalam dunia musik indie. Personel utama yang mengisi band ini adalah Iga Massardi (vokal/gitar), TJ Kusuma (gitar), Gerald Situmorang (bass), Marco Steffiano (drum), Asteriska (vokal), dan Puti Chitara (vokal). Band ini merilis album pertama mereka, Taifun, pada tahun 2015 yang langsung mencuri perhatian dan dinobatkan sebagai salah satu album indie terbaik tahun tersebut oleh jalurindie.com.

Kisah terbentuknya Barasuara bermula dari keinginan Iga Massardi untuk mengerjakan proyek solo, namun akhirnya ia memilih untuk menggandeng beberapa musisi berbakat untuk membentuk sebuah band. Bersama TJ Kusuma, Marco Steffiano, dan Asteriska, mereka mulai menggali potensi musik mereka lebih dalam. Awalnya, Pandu Fuzztoni (gitaris Morfem) bermain bass, namun karena kesibukannya, posisi tersebut akhirnya diisi oleh Gerald Situmorang yang sebelumnya diajak oleh Pandu. Seiring berjalannya waktu, Puti Chitara bergabung, memperkaya warna vokal di Barasuara.

Salah satu ciri khas yang melekat pada Barasuara adalah penampilan panggung mereka yang memukau. Iga Massardi, dengan baju batik dan rambut rapi, selalu tampil dengan penuh penghormatan pada budaya Indonesia, menciptakan kesan unik yang membedakan mereka dari band-band lain.

Album pertama mereka, Taifun, menjadi batu loncatan yang penting, diikuti oleh album Pikiran dan Perjalanan pada tahun 2019, serta PQ-Race dan Perjalanan yang juga dirilis di tahun yang sama. Pada 2024, Barasuara kembali menghadirkan karya terbaru mereka, Jalaran Sadrah. Band ini juga dikenal dengan sejumlah singel yang mendapatkan sambutan hangat dari para penggemar, seperti “Bahas Bahasa” (2015), “Sendu Melagu” (2015), dan “Guna Manusia” (2018), hingga “Fatalis” (2022) yang berhasil memikat pendengar baru.

Namun, meskipun memiliki banyak penggemar setia, Barasuara juga menerima kritik. Beberapa kritik datang dari musisi besar seperti Indra Lesmana yang menganggap Barasuara sebagai band dengan ide segar dan menarik. Namun, tidak sedikit pula yang menyebut album Pikiran dan Perjalanan terasa klise, bahkan membosankan pada peluncuran album tersebut di 2019.

Barasuara tetap menjadi salah satu band yang berani bereksperimen dalam setiap karyanya, memberikan warna baru dalam industri musik Indonesia. Dengan energi yang tidak pernah padam, Barasuara terus membuktikan bahwa mereka adalah band yang layak diperhitungkan.

Populer video

Berita lainnya