Wolverhampton Wanderers sukses meraih kemenangan 2-0 atas Southampton dalam lanjutan Liga Premier di Molineux Stadium, Sabtu (9/11/2024). Gol cepat Pablo Sarabia pada menit ke-2 dan gol indah Matheus Cunha pada menit ke-51 mengunci kemenangan Wolves, sekaligus mengakhiri tren buruk tanpa kemenangan.
Cunha menjadi bintang dengan gol dari jarak jauh yang mengangkat moral tim. Sebelumnya, ia juga memberikan assist untuk gol pembuka Sarabia. Kemenangan ini membuat Wolves keluar dari dasar klasemen, naik satu poin di atas zona degradasi.
Southampton, di sisi lain, kembali menelan kekalahan, menjadikannya kekalahan kesembilan dari 11 laga terakhir. Pelatih mereka, Russell Martin, berada di bawah tekanan besar setelah performa buruk ini. Meski mereka merasa dirugikan dengan keputusan wasit yang menganulir gol Ryan Manning pada menit ke-11, tim tamu tidak mampu memanfaatkan dominasi mereka sepanjang pertandingan.
Wolves memulai laga dengan sangat baik. Di menit kedua, Sarabia berhasil melewati kiper Aaron Ramsdale setelah menerima umpan Cunha, membawa tuan rumah unggul cepat. Southampton sempat menyamakan kedudukan melalui gol Manning, namun wasit membatalkannya karena pelanggaran di kotak penalti setelah melihat VAR.
Setelah unggul 1-0 di babak pertama, Wolves tampil lebih percaya diri di babak kedua. Gol kedua tercipta setelah Cunha memanfaatkan kesalahan Kyle Walker-Peters dan mencetak gol spektakuler dari jarak 25 yard, membuat Southampton tidak berkutik.
Bagi Wolves, ini adalah clean sheet pertama dalam 23 pertandingan liga. Kemenangan ini memberi angin segar bagi pelatih Gary O’Neil yang sebelumnya tertekan karena hasil buruk. Kini, Wolves berharap dapat membangun momentum untuk menjauh dari zona degradasi dengan pertandingan melawan Fulham dan Bournemouth yang akan datang.
Sementara itu, Southampton semakin terpuruk. Meski bermain lebih dominan, mereka gagal memaksimalkan peluang yang ada. Para pemain dan staf merasa frustrasi dengan keputusan wasit, namun masalah utama mereka terletak pada ketidakmampuan untuk mengonversi penguasaan bola menjadi gol.
Pelatih Martin dihadapkan pada situasi yang semakin sulit. Jika performa tim tidak segera membaik, desakan untuk perubahan di kursi kepelatihan akan semakin kuat. Meski demikian, Martin masih optimis timnya bisa keluar dari zona degradasi sebelum musim berakhir.