Kapten tim Satria Muda Pertamina Jakarta, Arki Dikania Wisnu, mengumumkan pamit dari tim basket yang membesarkannya. Setelah 13 tahun berkarier, Arki memilih untuk meninggalkan Satria Muda setelah kontraknya habis musim ini. Dalam pernyataan tertulis, Arki mengucapkan terima kasih atas perjalanan panjangnya bersama tim ini.
Saat ini, Arki tidak mengikuti turnamen pramusim IBL All Indonesian 2024 karena berada di Elmhurst Queen, New York, tempat kelahirannya. Di sana, ia tetap menjaga kondisi fisiknya dengan bermain bola basket di Queens. Arki belum memutuskan apakah akan pindah ke Amerika bersama keluarga atau kembali bermain di IBL dengan tim baru.
“Setelah kontrak berakhir, saya kembali ke New York untuk berpikir tenang tentang langkah selanjutnya,” ujar Arki. Ia menyerahkan segala keputusan kepada manajernya. Arki juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada manajemen, pelatih, serta fans Satria Muda, dan mendoakan kesuksesan tim meskipun ia tidak lagi berseragam Satria Muda.
Arki merasa berpisah dengan Satria Muda adalah keputusan yang sangat sulit. Namun, ia menekankan bahwa perpisahan ini bukanlah selamanya. “Satria Muda adalah rumah kedua bagi saya, yang telah membentuk saya menjadi pribadi yang lebih baik,” ucapnya. Ia menegaskan bahwa tanpa Satria Muda, ia tidak akan menjadi siapa-siapa di dunia basket Indonesia.
Sejak bergabung pada tahun 2011, Arki menjadi salah satu pilar Satria Muda dan meninggalkan banyak prestasi. Ia membantu tim meraih gelar juara di NBL 2012 dan mendapatkan gelar pemain pendatang baru terbaik serta MVP di final. Arki berhasil meraih lima gelar liga basket Indonesia dan satu gelar di ASEAN Basketball League (ABL) 2011-2012.
Selama memperkuat timnas Indonesia, Arki meraih dua medali perak di SEA Games 2015 dan menjadi bagian dari tim yang mengalahkan Filipina di SEA Games 2021 di Vietnam. “Meninggalkan Satria Muda adalah keputusan yang berat, tetapi setiap orang pasti memiliki masa dan eranya,” ungkap Arki.
Arki menyatakan bahwa ia akan segera memutuskan kelanjutan karier bola basketnya. “Mungkin saya masih bisa bermain selama tiga atau lima musim lagi. Namun, saya bangga mengakui bahwa kesuksesan saya di basket Indonesia berkat Satria Muda,” tutupnya.