Hujan Pasir Landa Desa Hokeng Jaya Akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Pict by Instagram

Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami hujan pasir. Fenomena ini terjadi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Jumat malam, 4 Oktober 2024. Elsa Puka, seorang warga berusia 24 tahun, mengaku terkejut saat hujan pasir turun tiba-tiba. Dia awalnya mengira hujan biasa, namun kemudian menyadari bahwa itu adalah hujan pasir.

Selama sepekan terakhir, desa ini sudah mengalami hujan abu vulkanik dan pasir. Dampak dari kondisi ini cukup serius, dengan banyak atap rumah warga yang bocor. Beberapa warga terpaksa menutup atap rumah mereka dengan terpal. Namun, mereka merasa pasrah karena hujan pasir dan abu terus turun setiap hari.

“Sama saja kalau pakai terpal, pasti tetap bocor,” ungkap Elsa. Kondisi ini membuat warga sangat khawatir akan dampak dari erupsi yang berkelanjutan. Dia berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan untuk meringankan beban warga. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur telah mengidentifikasi rumah-rumah warga di desanya untuk mengantisipasi kebutuhan mendesak.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki melaporkan bahwa gunung tersebut erupsi pada pukul 19.25 Wita. Kolom abu teramati setinggi sekitar 900 meter di atas puncak gunung. Puncak Gunung Lewotobi Laki-laki berada sekitar 2.484 meter di atas permukaan laut. “Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal, mengarah ke barat daya dan barat,” jelas Herman.

Letusan ini juga terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 10.5 mm. Durasi letusan diperkirakan berlangsung selama 6 menit 43 detik. Herman menambahkan bahwa hingga saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada di level III siaga. Kondisi ini mengharuskan warga untuk tetap waspada dan memantau perkembangan situasi yang terjadi di sekitar mereka.

Populer video

Berita lainnya