AS Kecam Rencana Putin Ubah Doktrin Nuklir Rusia

Pict by Instagram

Amerika Serikat (AS) memberi tanggapan resmi atas rencana perubahan doktrin nuklir Rusia oleh Presiden Vladimir Putin. Putin berencana menambahkan klausul yang mengizinkan Rusia menggunakan senjata nuklir dalam berbagai situasi. Termasuk serangan dari negara non-nuklir yang didukung oleh negara nuklir, seperti AS atau negara-negara Barat lainnya.

Dalam perubahan tersebut, serangan terhadap Rusia dari negara non-nuklir yang mendapat dukungan dari negara nuklir akan dianggap sebagai serangan bersama. Ini bisa mencakup serangan Ukraina dengan dukungan senjata dari AS, Inggris, atau Prancis.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengecam rencana Putin tersebut. Blinken menyebut langkah Putin itu sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab dan tidak tepat waktu. Apalagi, pernyataan itu disampaikan saat para pemimpin dunia sedang berkumpul di New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB. Blinken juga menegaskan perlunya tindakan global terkait pelucutan senjata dan nonproliferasi.

Selain itu, Blinken menuduh Putin “mengguncang pedang nuklir.” AS memandang langkah ini sebagai bentuk ancaman yang bisa meningkatkan ketegangan internasional. Blinken menekankan bahwa penggunaan senjata nuklir dalam situasi seperti ini sangat berbahaya.

Dari pihak Rusia, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa perubahan ini adalah peringatan bagi negara-negara Barat. Menurut Peskov, perubahan ini harus dilihat sebagai sinyal serius bagi negara-negara yang mendukung Ukraina dalam konflik melawan Rusia. Ia menekankan bahwa negara-negara dengan pemimpin yang bijak seharusnya memahami keseriusan situasi ini.

Peskov juga menambahkan bahwa Rusia tidak menginginkan terjadinya perang nuklir, tetapi siap untuk membela diri jika diserang. Meski demikian, Putin belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kapan perubahan doktrin nuklir ini akan diterapkan. Sebelumnya, Putin sudah beberapa kali menyatakan keengganannya untuk menggunakan senjata nuklir, dengan harapan pertukaran nuklir antara Moskow dan Barat tidak pernah terjadi.

Langkah Rusia ini membuat kekhawatiran internasional semakin meningkat. Terutama di tengah situasi geopolitik yang semakin memanas, terutama dengan adanya keterlibatan negara-negara Barat dalam konflik di Ukraina.

Populer video

Berita lainnya