Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, memaparkan tiga program utama Kadin untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Program ini dijelaskan saat acara Milken Asia Summit 2024 di Singapura, Rabu (18/9).
Program pertama adalah memperkuat kemitraan antara sektor publik dan swasta serta melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menurut Anindya, kerja sama ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat.
Program kedua adalah memperluas keterlibatan pemangku kepentingan internasional. Anindya menekankan pentingnya kerja sama dan investasi dari luar negeri untuk mendukung ekspor Indonesia. “Indonesia butuh kerja sama internasional agar bisa bersaing di pasar global,” ujar Anindya.
Program ketiga adalah pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM). Anindya menekankan bahwa UKM merupakan 90 persen dari seluruh perusahaan di Indonesia. Oleh karena itu, UKM perlu didukung agar lebih berdaya saing di pasar domestik dan internasional.
Anindya juga menyoroti pentingnya kesinambungan kebijakan dari pemerintahan Joko Widodo. Ia melihat pemerintahan Prabowo akan melanjutkan berbagai kebijakan reformasi struktural, infrastruktur digital, serta transisi energi yang sudah dijalankan.
Ia juga optimistis dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,5 persen. Menurut Anindya, Prabowo akan fokus pada penguatan ekonomi melalui hilirisasi mineral strategis seperti nikel, tembaga, dan timah. Mineral-mineral ini memiliki potensi besar untuk mendukung energi terbarukan.
Anindya menambahkan bahwa Indonesia juga memiliki keunggulan dalam sektor energi terbarukan dengan potensi mencapai 500 gigawatt. Selain itu, keanekaragaman hayati Indonesia juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung industri berkelanjutan.
Mengenai hubungan internasional, Anindya optimistis bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran akan memperkuat kerja sama perdagangan bebas (FTA) dengan Amerika Serikat. Ia percaya bahwa Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pemimpin Global South dan memainkan peran penting dalam keseimbangan geopolitik dunia.
Prabowo, menurut Anindya, memiliki rekam jejak yang baik dalam diplomasi, terutama saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Ini menambah keyakinan bahwa Indonesia akan berperan lebih besar di panggung global.
Sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya juga hadir di Milken Asia Summit untuk mempromosikan transisi menuju pertumbuhan berkelanjutan. Ia menjelaskan bahwa banyak perusahaan kini beralih ke green-shoring, yaitu memindahkan produksi ke wilayah yang lebih peduli pada lingkungan.
Anindya juga menekankan bahwa Grup Bakrie telah memprioritaskan tanggung jawab lingkungan dalam produksinya. Ia menegaskan bahwa potensi energi terbarukan di Indonesia, seperti biofuel, tenaga surya, dan panas bumi, akan terus dikembangkan untuk mencapai target 23 persen energi terbarukan pada 2025. Ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Indonesia menuju emisi nol.