Cristian Gonzales, penyerang legendaris Timnas Indonesia, tiba-tiba membahas isu lama terkait suap di Piala AFF 2010. Saat itu, Timnas Indonesia dikabarkan menerima suap pada laga final melawan Malaysia. Pertandingan final yang berlangsung di Stadion Bukit Jalil itu menyisakan banyak spekulasi karena Indonesia kalah telak 0-3. Isu suap mencuat, menuduh beberapa pemain Indonesia sengaja mengalah demi uang.
Setelah 14 tahun berlalu, isu ini kembali ramai dibicarakan. Lewat akun media sosialnya, Gonzales mengomentari hal tersebut setelah merespons pernyataan dari mantan duta besar Polandia, Peter Gontha. Dalam salah satu unggahan di Instagram, Peter Gontha mengeluhkan banyaknya pemain naturalisasi di Timnas Indonesia. Ia juga menyinggung adanya pemain naturalisasi yang tidak mengembalikan paspor asal negaranya, yang memicu perdebatan di media sosial.
Seorang warganet kemudian membahas kemungkinan keterlibatan pemain naturalisasi dalam isu suap tersebut. Warganet tersebut menyebut Gonzales sebagai contoh pemain dengan nasionalisme tinggi dan meragukan keterlibatan Gonzales dalam skandal suap. Menanggapi komentar tersebut, Gonzales langsung bereaksi dengan tegas.
Gonzales menjelaskan bahwa menjadi pemain naturalisasi tidaklah mudah. Ada banyak pengorbanan yang harus dilakukan demi bisa membela Timnas Indonesia. Gonzales menegaskan bahwa setiap kali ia bermain untuk Timnas, ia selalu memberikan yang terbaik dari hatinya. Dalam komentarnya, ia juga membantah keras tuduhan menerima suap di final Piala AFF 2010.
“Saya tidak pernah sekalipun berpikir untuk mengkhianati negara ini dengan suap saat Piala AFF 2010. Saya mencintai Indonesia dan ingin membuat bangga seluruh masyarakat,” tegasnya. Gonzales menutup pernyataannya dengan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang selalu mendukung dan mempercayainya.
Melalui pernyataan tersebut, Gonzales sekali lagi menegaskan loyalitas dan cintanya terhadap Indonesia. Meski sudah tidak lagi muda, semangat nasionalisme Gonzales tidak pernah pudar. Dukungan dari para pendukungnya terus menguatkan Gonzales dalam menghadapi berbagai tuduhan yang tidak berdasar.