Dua penumpang pesawat terindikasi sebagai suspek cacar monyet atau Mpox setelah pengetatan pemeriksaan oleh Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Soekarno-Hatta. Kepala Balai Besar, Naning Nugrahini, mengungkapkan bahwa jumlah petugas dokter jaga telah ditambah menjadi 60 orang dan siaga 24 jam. Mereka melakukan pemeriksaan kesehatan lanjutan dengan mengambil sampel swap dan memeriksanya di laboratorium mobil yang disediakan di bandara.
Naning Nugrahini menyatakan bahwa dua penumpang dari luar negeri diperiksa sebagai suspek, namun hasil pemeriksaan lanjutan menunjukkan negatif. Pengawasan ketat terus dilakukan di Terminal 3 Internasional dan Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, terutama untuk penerbangan internasional yang wajib menjalani screening.
Di Palembang, Sumatera Selatan, seorang warga menjadi suspek kasus Mpox pertama setelah pemeriksaan di Puskesmas setempat. Pasien berinisial J mengunjungi Puskesmas 4 Ulu, Seberang Ulu I, Kota Palembang, dengan luka koreng hitam di telapak tangan dan kakinya yang telah ada selama dua minggu. Pasien saat ini sedang menjalani perawatan dan isolasi mandiri untuk mencegah penularan.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta menerapkan kewajiban screening Satu Sehat Health Pass (SSHP) bagi penumpang luar negeri sebagai langkah pencegahan penyebaran Mpox di Indonesia. Pengetatan pemeriksaan kesehatan di bandara dimulai sejak 29 Agustus 2024 untuk mencegah penularan virus cacar monyet oleh penumpang pesawat.