Perayaan HUT ke-79 RI kali ini diramaikan dengan sebuah lomba yang unik, yaitu Lomba Tidur Nasional. Acara ini diadakan di Pos Bloc Jakarta dan didukung oleh Slumbr, sebuah merek aromaterapi yang dikenal dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Dari 7.800 pendaftar, hanya 10 orang terpilih sebagai peserta lomba ini. Menariknya, para peserta tersebut memiliki pengalaman tidur yang unik dan menarik.
Salah satu peserta yang berhasil meraih Juara 1 adalah Yuniar Dwi Setiawati, seorang penulis lepas berusia 34 tahun asal Kabupaten Bekasi. Yuniar menceritakan pengalaman tidurnya yang cukup ekstrem, di mana ia pernah tidur selama hampir tiga hari penuh. Ia mengisahkan, pada suatu Jumat, ia tidur dan terbangun pada hari Minggu. Ia sempat kebingungan saat melihat teman-temannya bersiap pergi ke gereja pada hari Sabtu, padahal ternyata hari itu sudah Minggu. Yuniar mengaku tidak menyadari telah tidur selama tiga hari penuh, tanpa merasa lapar atau terganggu oleh suara-suara di sekitarnya.
Kecintaan Yuniar terhadap tidur semakin bertambah ketika ia merasakan tekanan dari pekerjaannya. Baginya, tidur adalah cara efektif untuk mengatasi stres dan memulihkan energi. Ia pun memutuskan untuk mengikuti Lomba Tidur Nasional ini, meski sebelumnya sudah dua hari tidak tidur. Pengalaman tidurnya yang unik membuat panitia memberinya julukan ‘Batu Alam’, karena kemampuannya untuk tidur dalam waktu yang sangat lama tanpa terbangun.
Selain Yuniar, kisah tidur Wa Ode Musdalifah, yang menjadi Juara 2, juga tak kalah menarik. Wa Ode memiliki pengalaman tidur yang menegangkan ketika ia sedang mengikuti study tour sekolah. Bus yang ia tumpangi mengalami kecelakaan dan nyaris masuk jurang. Namun, Wa Ode tetap tertidur nyenyak, bahkan tidak terbangun meski situasi di sekitarnya sudah sangat kacau dengan teman-temannya yang berteriak histeris. Ketika ia akhirnya terbangun, ia terkejut melihat kondisi bus yang sudah berantakan. Karena kemampuannya untuk tetap tidur dalam situasi yang sangat berbahaya, Wa Ode diberi julukan ‘9 Nyawa’ oleh panitia.
CEO Slumbr, Davi, menjelaskan bahwa setiap peserta lomba ini mendapatkan julukan unik berdasarkan pengalaman tidur mereka yang menarik. Julukan ini mencerminkan keunikan dan kemampuan para peserta dalam hal tidur. Lomba Tidur Nasional ini bukan hanya sekadar lomba, tetapi juga menjadi ajang untuk mengapresiasi kualitas tidur yang baik dan unik dari masing-masing peserta.
Dengan keikutsertaan para peserta dengan pengalaman tidur yang luar biasa, Lomba Tidur Nasional ini berhasil menarik perhatian banyak orang. Acara ini juga memberikan pesan penting tentang pentingnya tidur yang berkualitas untuk kesehatan dan kesejahteraan. Bagi Yuniar, tidur adalah solusi untuk mengatasi tekanan, sementara bagi Wa Ode, tidur adalah kemampuan untuk tetap tenang dalam situasi yang paling menegangkan sekalipun. Kedua kisah ini menginspirasi kita untuk lebih menghargai waktu tidur dan manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari.