Pernah nggak sih kamu scrolling di Instagram atau YouTube, terus tiba-tiba muncul iklan yang bikin kamu ketawa atau malah jadi pengen beli produknya? Nah, itulah kekuatan iklan digital! Iklan digital udah jadi bagian nggak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari.
Tapi, tau nggak sih, ternyata ada banyak banget jenis iklan digital yang beredar di luar sana? Mulai dari yang bikin kita ngakak sampai yang bikin kita mikir ulang soal keputusan belanja. Yuk, kita bahas satu per satu!
1. Iklan Display Iklan display adalah jenis iklan yang paling umum kita temui. Biasanya berupa gambar atau animasi statis yang muncul di berbagai website atau aplikasi. Iklan banner yang sering kita lihat di atas atau samping artikel adalah contoh dari iklan display.
2. Iklan Video Iklan video semakin populer karena lebih menarik dan efektif dalam menyampaikan pesan. Iklan video bisa berupa video pendek yang muncul di feed sosial media, video pre-roll sebelum menonton video di YouTube, atau video yang muncul di dalam aplikasi.
- Skippable Ads: Iklan video yang bisa dilewatkan setelah beberapa detik.
- Non-skippable Ads: Iklan video yang harus ditonton sampai selesai sebelum bisa melanjutkan menonton video utama.
- Video In-stream Ads: Iklan video yang muncul di tengah-tengah video yang sedang ditonton.
3. Iklan Sosial Media Iklan di sosial media dirancang khusus untuk menargetkan audiens yang sangat spesifik. Jenis iklan sosial media yang populer antara lain:
- Facebook Ads: Menawarkan berbagai format iklan, mulai dari gambar, video, hingga carousel ads.
- Instagram Ads: Serupa dengan Facebook Ads, tapi lebih fokus pada visual yang menarik.
- Twitter Ads: Biasanya berupa tweet yang dipromosikan atau iklan video pendek.
- TikTok Ads: Iklan yang muncul di feed “For You Page” TikTok.
4. Iklan Search Iklan search muncul ketika kita mencari sesuatu di mesin pencari seperti Google. Iklan ini biasanya berupa teks yang relevan dengan kata kunci yang kita cari.
5. Iklan Native Iklan native dirancang untuk menyatu dengan konten di sekitar iklan tersebut. Tujuannya adalah agar iklan terlihat lebih natural dan tidak mengganggu pengalaman pengguna. Contoh iklan native adalah artikel bersponsor atau video yang dipromosikan sebagai konten asli.
6. Iklan Influencer Iklan influencer memanfaatkan popularitas influencer untuk mempromosikan produk atau layanan. Influencer akan merekomendasikan produk atau layanan tersebut kepada pengikutnya.
7. Email Marketing Meskipun bukan iklan yang muncul secara visual, email marketing tetap termasuk dalam kategori iklan digital. Email marketing digunakan untuk mengirimkan pesan promosi langsung ke kotak masuk pelanggan.
Dikutip dari Google Ads Help, iklan digital adalah bentuk promosi yang menggunakan berbagai saluran digital untuk menjangkau audiens yang relevan.
Dunia iklan digital terus berkembang dengan pesat. Setiap hari muncul format iklan baru yang lebih kreatif dan efektif. Sebagai konsumen, kita perlu cerdas dalam memilih produk atau layanan yang ditawarkan melalui iklan. Jangan mudah tergiur dengan iklan yang menjanjikan sesuatu yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Selalu lakukan riset sebelum membeli.