Hanya ada dua negara di dunia yang merdeka pada tanggal 17 Agustus. Keduanya adalah Republik Indonesia dan Gabon. Berikut ini ulasan singkat tentang sejarah kemerdekaan kedua negara tersebut.
1. Republik Indonesia
Republik Indonesia akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 kemerdekaannya pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, beberapa hari setelah Amerika Serikat (AS) menjatuhkan dua bom atom di Jepang—bom Little Boy di Hiroshima pada 6 Agustus dan bom Fat Man di Nagasaki pada 9 Agustus.
Sebelum memproklamasikan kemerdekaannya, Indonesia adalah wilayah jajahan Jepang. Pengeboman Amerika di Hiroshima dan Nagasaki membuat Jepang menyerah tanpa syarat dalam Perang Dunia II. Peristiwa tersebut turut membuka jalan bagi Indonesia menuju kemerdekaan. Namun, meski proklamasi sudah dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, Indonesia masih harus menghadapi invasi Belanda dan sekutu yang tidak langsung mengakui kemerdekaan tersebut.
Belanda, sebagai penjajah terlama Indonesia, butuh waktu bertahun-tahun untuk mengakui 17 Agustus 1945 sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia. Setelah kemerdekaan, Indonesia telah melalui berbagai pemerintahan, mulai dari Presiden Soekarno, Soeharto, Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga pemerintahan saat ini di bawah Presiden Joko Widodo.
2. Gabon
Gabon, sebuah negara di pantai barat Afrika, merdeka dari Prancis pada 17 Agustus 1960, tepat 15 tahun setelah Indonesia. Negara ini baru memiliki tiga presiden sejak kemerdekaannya: Léon M’ba (1961-1967), Omar Bongo Ondimba (1967-2009), dan Ali Bongo Ondimba (2009-sekarang).
Omar Bongo menjabat sebagai presiden selama lebih dari empat dekade hingga wafat pada 2009. Selama masa kepresidenannya, Gabon mempertahankan hubungan erat dengan Prancis melalui sistem yang dikenal sebagai “Francafrique.” Sistem ini melibatkan dukungan politik dan militer dari Prancis sebagai imbalan bagi kepentingan bisnis di Gabon. Namun, hubungan Gabon dengan Prancis mulai memanas setelah putra Omar Bongo, Ali Bongo Ondimba, memenangkan pemilu yang diperebutkan pada 2009. Otoritas Prancis bahkan meluncurkan penyelidikan korupsi jangka panjang terhadap aset keluarga Bongo.
Gabon adalah produsen minyak utama di Afrika, tetapi sepertiga dari populasinya hidup dalam kemiskinan menurut Bank Dunia. Ibu kota negara ini adalah Libreville, dengan luas wilayah mencapai 267.667 km² dan populasi sekitar 2,3 juta jiwa. Bahasa resmi yang digunakan adalah Prancis. Ali Bongo dilantik untuk masa jabatan tujuh tahun periode kedua pada September 2016, setelah Mahkamah Konstitusi Gabon menguatkan kemenangan tipisnya dalam pemilu yang sangat diperdebatkan.
Namun, masa kepresidenan Ali Bongo dibayangi oleh penyelidikan Prancis atas tuduhan penggelapan yang melibatkan aset keluarga Bongo. Ali berjanji untuk mengatasi beberapa masalah penting yang memicu ketidakpuasan di kalangan 1,8 juta penduduk Gabon, seperti pengangguran kaum muda dan ketergantungan berlebihan pada pendapatan minyak yang terus menurun. Meski begitu, tantangan besar masih menghadang pemerintahannya.