Bitcoin mengalami penurunan drastis ke level US$ 53.000 akibat kepanikan pasar. Etherum (ETH) juga kembali berada di zona negatif. Ketidakpastian pasar global terlihat saat Nikkei Jepang turun lebih dari 6% pada Senin pagi. Indeks Nikkei telah turun sekitar 15% dalam tiga hari terakhir.
Menurut data Coindesk, Bitcoin mengalami penurunan sebesar 12% dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, penurunan Bitcoin mencapai 20%. Koreksi besar-besaran di pasar kripto dan pasar keuangan tradisional disebabkan oleh kebijakan bank sentral global. The Fed belum menurunkan suku bunga, sementara Bank of Japan justru menaikkan suku bunga acuannya minggu lalu.
Pengetatan moneter ini menyebabkan yen menguat signifikan. Indeks saham Nikkei turun 6% pada Senin pagi. Nikkei sekarang lebih rendah sekitar 15% selama tiga sesi terakhir. Dari puncaknya pada pertengahan Juli, Nikkei telah turun 20%.
Aksi jual juga terjadi di Amerika Serikat. Nasdaq turun lebih dari 5% dalam dua sesi terakhir minggu lalu. Nasdaq futures turun 2,5% pada perdagangan Minggu malam. Selain itu, sikap hawkish Bank of Japan yang tak terduga minggu lalu mengejutkan pasar. Federal Reserve AS juga terlihat ambigu mengenai pemotongan suku bunga pada bulan September.
Data terbaru di AS menunjukkan penurunan pada sektor tenaga kerja dan aktivitas manufaktur. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa resesi di AS mungkin segera terjadi. Para trader memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga acuan AS di bulan September mencapai 100%. Dari kemungkinan tersebut, 71% untuk penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin dan 29% untuk penurunan sebesar 25 basis poin.
Imbal hasil Treasury 10-tahun AS turun menjadi 3,75% pada Minggu malam. Angka ini lebih rendah dibandingkan 4,25% hanya seminggu lalu. Target dana federal saat ini adalah 5,25%-5,50%.
Ketidakpastian kebijakan moneter global terus memberikan tekanan pada pasar kripto dan saham. Kepanikan di pasar menyebabkan penurunan tajam pada berbagai aset. Para investor kini mencari kepastian mengenai arah kebijakan bank sentral untuk menentukan langkah selanjutnya.
Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi pasar, penting bagi investor untuk tetap waspada. Perubahan kebijakan moneter bisa berdampak signifikan pada pergerakan harga aset. Tetap mengikuti perkembangan terbaru adalah kunci untuk mengelola risiko investasi di tengah kondisi pasar yang bergejolak ini.