Kematian anak Tamara Tyasmara, dan Angger Dimas yakni Dante, menarik perhatian publik karena kejanggalannya. Kekasih Tamara, Yudha Arfandi, diduga menyebabkan kematian Dante di kolam renang kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Saat ini, Yudha telah ditetapkan sebagai tersangka dan akan menjalani persidangan.
Baru-baru ini, terungkap bahwa Angger Dimas, mantan suami Tamara sekaligus ayah kandung Dante, tidak diberitahu soal persidangan yang digelar secara tertutup. Tanpa sepengetahuannya, sidang kasus pembunuhan Dante telah berjalan hingga memasuki agenda eksepsi.
Kuasa hukum Angger juga tidak mengetahui sidang tersebut. Akibatnya, Angger menulis surat terbuka untuk Pengadilan Negeri Jakarta Timur, yang disampaikan melalui akun Instagram-nya. Dalam unggahan tersebut, Angger menyampaikan perasaan duka dan kecewa atas kejadian ini, terutama karena dia adalah ayah kandung dari Dante. Dia menyayangkan sikap Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang tidak memberitahunya.
“Kepada Yth Majelis PN Jakarta Timur. Saya bapak dari korban alm. Raden Andante Khalif Pramudityo,” tulis Angger Dimas di Instagram @anggerdimas pada Jumat (5/7).
Angger meminta agar sidang selanjutnya digelar secara terbuka. Dia merasa kecolongan setelah mengetahui bahwa sidang sudah berjalan dua kali tanpa sepengetahuannya. Oleh karena itu, dia berharap persidangan dilakukan secara terbuka demi keadilan bagi keluarga korban.
“Melalui surat terbuka ini, saya memohon agar sidang pembunuhan anak saya: 328/Pid.B/2024/PN JKT.TIM dilakukan terbuka agar kasus ini menjadi terang benderang bagi kami keluarga korban,” ujarnya.
Sidang kasus kematian Dante dilaporkan telah berlangsung sejak 27 Juni 2024. Bukan hanya Angger, pihak Tamara juga disebut tidak mengetahui apa-apa tentang persidangan ini. “Makanya saya bilang kecolongan. Dari pihak ibunya juga nggak tahu seperti apa. Ini hukum acaranya seperti apa, harusnya kan kita diberi tahu. Jangan tiba-tiba nyelonong dan yang hadir cuma pihak sana saja,” katanya.
Situasi ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang transparansi dan keadilan dalam proses persidangan. Angger dan keluarga berharap dengan sidang terbuka, mereka bisa mendapatkan kejelasan dan keadilan atas kematian Dante.