5 Alasan Harus Banget Mengunjungi Raja Ampat

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

Raja Ampat, yang terletak di provinsi Papua Barat, Indonesia, adalah rumah bagi 1.500 pulau yang merupakan salah satu kawasan terindah dan asri di Asia Tenggara. Daerah ini terkenal dengan pulau-pulau yang tertutup hutan, perairan biru kehijauan, gua-gua tersembunyi, dan keanekaragaman biota laut yang tak tertandingi. Namun saat ini, Raja Ampat Indonesia semakin populer dan menjadi tujuan wisata di Asia tidak hanya bagi para penyelam, namun juga bagi mereka yang mencari petualangan terpencil.

Bagi kami, alasan terbesar untuk mengunjungi Raja Ampat adalah kesempatan untuk menjelajahi dunia bawah laut di kawasan dengan keanekaragaman hayati ini, namun kami terkejut menemukan banyak alasan lain untuk mengunjungi destinasi yang kurang dikenal di Indonesia ini.

Perjalanan ke Raja Ampat menawarkan pelarian yang damai dari hiruk pikuk kota wisata dan destinasi populer di Indonesia serta kesempatan untuk terhubung dengan alam sebaik mungkin.

Menyelam Scuba di Raja Ampat

Bagi pecinta diving, alasan terbesar mengunjungi Raja Ampat Indonesia adalah dunia bawah laut yang ada di bawah permukaannya. Kawasan Konservasi Laut didirikan di wilayah ini pada tahun 2007 dan kini mencakup sekitar 35.000 kilometer persegi dan mencakup 45% terumbu karang dan bakau di Raja Ampat. Berkat upaya ini dan upaya konservasi lainnya di wilayah tersebut, keanekaragaman hayati laut di wilayah tersebut dikenal sebagai salah satu yang tertinggi di planet ini. scuba diving di Raja Ampat Indonesia dianggap oleh banyak orang sebagai yang terbaik di dunia.

Snorkling di Raja Ampat

Dunia bawah laut tidak terbatas pada mereka yang memiliki sertifikasi scuba diving. Ada banyak tempat snorkeling, khususnya di Raja Ampat Utara yang menawarkan keanekaragaman biota laut dan karang yang sama tetapi kedalamannya jauh lebih dangkal. Di Raja Ampat Tengah dan Selatan, tempat snorkeling terbaik sering ditemukan di terumbu karang resor dan penginapan lokal. 1.500 Kepulauan Raja Ampat ditutupi hutan lebat dan dikelilingi perairan jernih, menawarkan pemandangan yang sempurna. Tempat paling populer untuk mengagumi keindahan kawasan ini adalah Pulau Pianemo yang terletak di Kepulauan Fam. Pendakian ke tempat pengamatan ini singkat, hanya terdiri dari 300 anak tangga menuju ke platform pengamatan.

Burung cendrawasih

Keanekaragaman hayati Kepulauan Raja Ampat tidak hanya mencakup dunia bawah laut. Pulau-pulau ini adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia di mana Anda dapat melihat Burung Cendrawasih, yang secara lokal dikenal sebagai Cendrawasih. Terdapat 42 spesies dalam keluarga Burung Cendrawasih, namun sebagian besar pecinta burung melakukan perjalanan ke Raja Ampat untuk melihat Burung Cendrawasih Wilson dan Burung Cendrawasih Merah. Burung cantik ini terkenal dengan warnanya yang cerah dan tarian pacarannya yang unik dan sungguh mempesona. Kedua burung tersebut dapat dilihat di Pulau Waigeo, serta di Pulau Gam dan Batanta.

Petualangan Air Terjun & Hutan Hujan

Mereka yang ingin beraktivitas di luar air saat berwisata di Raja Ampat akan senang mengetahui bahwa pulau-pulau tersebut menawarkan banyak peluang hiking. Empat pulau Raja Ampat, Waigeo, Salawati, Misool, dan Batanta sangat terkenal dengan beragam satwa liar yang ditemukan di habitat yang beragam. Namun banyak pulau-pulau kecil yang menawarkan kesempatan hiking, penjelajahan hutan hujan, jalur air terjun, dan beberapa di antaranya, seperti Pulau Misool, bahkan gua. Hutan hujannya subur dan lebat, jadi tidak disarankan untuk berjalan-jalan tanpa pemandu, namun mengatur perjalanan dengan ahli lokal sangatlah mudah dan dapat diatur melalui home stay mana pun dan di sebagian besar resor menyelam.

Pertemuan Budaya

Kesempatan untuk berinteraksi dengan masyarakat lokal tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Raja Ampat. Sejumlah desa setempat, seperti Desa Wisata Arborek yang populer, menawarkan kesempatan bagi wisatawan untuk mengunjungi desa tersebut dan belajar lebih banyak tentang masyarakat dan budaya mereka. Dengan jumlah penduduk hanya 40 kepala keluarga, Desa Arborek memang tidak terlalu besar, namun penduduk di sini ramah dan sangat bersahabat. Sebagian besar perempuan di desa tersebut membuat kerajinan tangan yang dijual di pulau tersebut dan sejumlah penduduk desa juga menampilkan pertunjukan tradisional.