Bahaya Tersembunyi di Pantai Pangandaran, Kisah Tragis Empat Remaja dan Pelajaran Berharga

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Pict by Instagram

Pada Kamis (13/6/2024) pagi, sebuah kejadian tragis mengguncang Pantai Pangandaran saat empat remaja dari Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terjerembab oleh ombak ganas. Mereka adalah siswa MTS Persis Katapang yang sedang merayakan perpisahan sekolah di destinasi pantai populer itu.

Sidqi (15 tahun), Rafi (15 tahun), Agil Ramdhan (15 tahun), dan Hafid Arrafi (15 tahun) adalah keempat pelajar yang terlibat dalam insiden tersebut. Tiga di antaranya berhasil diselamatkan, namun Hafid, yang berasal dari Desa Bojongkunci, Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Bandung, masih hilang hingga saat ini.

Hilman Arif, wali kelas mereka di MTS Persis Katapang, mengungkapkan bahwa keempat pelajar tersebut memutuskan untuk menyewa buggy boat dan berenang di perairan. Namun, kesenangan mereka berubah menjadi malapetaka ketika ombak besar tiba-tiba menerjang, menjauhkan mereka sekitar 30 meter dari pantai.

“Sebelum terseret ombak, empat pelajar itu melakukan aktivitas berenang dengan menggunakan buggy boat. Namun, selang beberapa waktu datang ombak besar sehingga menghantam keempat siswa itu hingga ketengah sekitar 30 meter,” kata Hilman pada Kamis (13/6/2024).

Menurut Hilman, keempat siswa tersebut berenang di tempat yang terpisah dari rombongan mereka. Meskipun awalnya ada lima orang yang berencana berenang, satu di antaranya memutuskan untuk tidak ikut ke laut.

Salah satu dari mereka yang selamat menceritakan bahwa mereka berjuang melawan ombak dengan menggunakan buggy boat. Mereka berhasil mengatasi empat gelombang besar sebelum terseret oleh yang kelima. Hafid, dalam keadaan panik, berteriak meminta pertolongan. Sidqi berhasil diselamatkan dan dibawa ke darat, sementara Hafid masih belum ditemukan.

Hilman menegaskan bahwa sebelum berenang, semua siswa telah mendapatkan izin dan peringatan dari guru-guru mereka untuk tidak berenang terlalu jauh ke tengah laut dan untuk tetap bersama-sama.

Kasat Polairud Polres Pangandaran, Iptu Anang Tri, mengkonfirmasi bahwa saat kejadian, kondisi ombak memang sedang tinggi dengan ketinggian mencapai 2 hingga 3 meter, meskipun cuaca pada saat itu cerah.

Anang Tri menambahkan imbauan kepada wisatawan untuk selalu berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu yang telah disediakan oleh petugas pantai. “Berenang terlalu jauh ke tengah dan masuk ke area terlarang bisa mengakibatkan kecelakaan serupa. Kita harus selalu waspada terhadap kondisi cuaca dan kondisi laut saat hendak berenang,” ujarnya.

Insiden ini memberikan pelajaran yang berharga bagi semua orang, terutama untuk anak muda yang sering kali mencari petualangan di tempat-tempat wisata. Keberanian untuk menjelajahi alam harus disertai dengan kesadaran akan bahaya dan kewaspadaan yang tinggi. Pengawasan dan perhatian terhadap peringatan dari pihak berwenang adalah kunci untuk memastikan keamanan diri sendiri dan orang lain di sekitar laut yang indah namun berbahaya ini.

Dalam memperingati kejadian ini, kita semua diingatkan untuk tidak hanya mengejar kesenangan seketika, tetapi juga untuk menjaga keselamatan dan keamanan diri serta orang lain. Pantai Pangandaran, yang begitu memesona, menyimpan bahaya yang bisa mengubah liburan menjadi bencana. Oleh karena itu, waspadalah dan nikmati keindahannya dengan bijak.

Populer video

Berita lainnya