7 Sifat Tidak Biasa Orang dengan Kecerdasan Sangat Tinggi

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
pic by: stock.adobe.com

Penelitian menunjukkan bahwa ciri-ciri kepribadian tertentu yang tidak biasa dikaitkan dengan orang-orang yang memiliki IQ sangat tinggi. Kecerdasan dapat memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang, namun secara umum, kecerdasan dianggap sebagai kemampuan memahami informasi, memiliki kapasitas logika, pemahaman, kesadaran diri, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah.

Ketika Anda sangat cerdas, Anda dianggap mempunyai otak yang besar atau sangat cerdas, dan orang-orang menganggap Anda pasti berpendidikan tinggi. Kami berpendapat bahwa seseorang akan menjadi sangat cerdas jika mereka dapat mengerjakan soal-soal matematika yang sulit di kepala mereka atau menciptakan mesin untuk menyelamatkan dunia. Namun sebenarnya, beberapa ciri orang yang memiliki kecerdasan sangat tinggi umumnya tidak dikaitkan dengan memiliki kecerdasan yang tinggi.

Berikut 8 tanda dan ciri kepribadian yang tidak biasa dari orang-orang dengan kecerdasan sangat tinggi.

1. Penyakit Jiwa

Dalam film (yang berdasarkan kisah nyata) “A Beautiful Mind”, tokoh utama, John Nash, adalah seorang ahli matematika brilian yang menangani skizofrenia. Hubungan antara penyakit mental dan kecerdasan sangat kontroversial, tetapi beberapa orang paling berbakat dalam sejarah – seperti Edgar Allan Poe, Jackson Pollock, dan Amy Winehouse – semuanya menderita bipolar.

Alasan spesifik untuk hubungan ini tidak jelas, namun sebuah penelitian menemukan bahwa protein tertentu yang terkait dengan memori dan rasa ingin tahu pada tikus juga dikaitkan dengan gangguan bipolar dan skizofrenia pada manusia. Studi lain menunjukkan bahwa kemampuan yang dibutuhkan untuk memecahkan persamaan matematika yang rumit dan memproses informasi dengan cepat juga dapat membuat orang berisiko mengalami mania.

2. Sumpah Serapah

Jika seseorang mengumpat Anda, mungkin mereka tidak merasa bahwa mereka super cerdas, namun ilmu pengetahuan mengatakan sebaliknya. Dalam penelitian yang dipublikasikan di Language Studies menemukan bahwa orang yang mengumpat memiliki kosa kata yang lebih banyak (suatu sifat yang terkait dengan kecerdasan tinggi) dibandingkan mereka yang tidak mengumpat.

3. Pengambilan Risiko

Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan di Finlandia menemukan bahwa individu yang terbuka terhadap tantangan baru dan tidak takut mengambil risiko cenderung lebih cerdas. Studi tersebut menggunakan simulasi mengemudi, dan menemukan bahwa peserta yang membuat keputusan berisiko selama tes memiliki lebih banyak materi otak putih – area otak yang terkait dengan fungsi kognitif.

4. Kemalasan

Sebuah studi dari Florida Gulf Coast University menemukan bahwa orang yang lebih pintar cenderung lebih malas karena mereka memiliki rentang perhatian yang panjang. Orang yang berotak besar tidak harus terus-menerus melakukan sesuatu; mereka bisa duduk dan berpikir saat otak mereka semakin besar.

5. Terlalu Berprestasi

Semua orang tahu bahwa anak tertua dalam sebuah keluarga cenderung berprestasi karena mendapat perhatian paling besar dari orang tuanya. Sebuah penelitian menemukan bahwa anak tertua cenderung memiliki lebih banyak peraturan yang harus dipatuhi dan pengawasan orang tua yang lebih intens, terutama terkait pekerjaan rumah dan nilai.

6. Kecemasan

Sebuah penelitian di SUNY Downstate Medical Center di New York menemukan bahwa orang yang mengalami kecemasan memiliki IQ lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak menderita kecemasan. Masuk akal jika Anda menderita kecemasan. Anda terus-menerus khawatir dan memikirkan berbagai hasil untuk suatu situasi, dan melihat hal-hal dari masa lalu yang dapat memengaruhi berbagai situasi. Orang-orang ini sangat pandai dalam pemecahan masalah, berpikir kritis, dan penalaran abstrak.

7. Menjadi Pecinta Kucing

Para peneliti dari Carroll University menganalisis 600 peserta mahasiswa dan menemukan bahwa pecinta kucing mendapat nilai lebih tinggi dalam tes kecerdasan dibandingkan pecinta anjing.