Ini Pertimbangan Melanjutkan Studi Magister saat Sudah Berkeluarga

Pict by: Unsplash

Melanjutkan studi ke jenjang magister adalah keputusan besar yang memerlukan pertimbangan matang, terutama jika kamu sudah memiliki keluarga. Meskipun menantang, menyeimbangkan tanggung jawab keluarga dengan tuntutan akademik dapat memberikan banyak manfaat jangka panjang. Berikut adalah beberapa pertimbangan dan strategi sukses untuk melanjutkan studi magister saat sudah berkeluarga:

1. Komunikasi yang Terbuka dengan Keluarga

Komunikasi yang terbuka dan jujur dengan anggota keluarga sangat penting. Diskusikan tujuan dan motivasi kamu untuk melanjutkan studi magister, serta bagaimana ini akan mempengaruhi kehidupan keluarga. Jelaskan komitmen waktu dan energi yang diperlukan, serta bagaimana anggota keluarga dapat mendukung kamu dalam perjalanan akademik ini.

2. Rencana Keuangan yang Matang

Melanjutkan studi magister dapat menjadi beban keuangan tambahan bagi keluarga. Buatlah rencana keuangan yang matang untuk menangani biaya kuliah, biaya hidup, dan kebutuhan keluarga lainnya. Pertimbangkan sumber pendanaan seperti tabungan, pinjaman pendidikan, beasiswa, atau bantuan keuangan dari pihak keluarga atau teman.

3. Fleksibilitas dalam Jadwal

Fleksibilitas jadwal adalah kunci sukses ketika kamu sudah berkeluarga dan ingin melanjutkan studi magister. Pilihlah program magister yang menawarkan opsi kuliah paruh waktu, kuliah online, atau kursus yang diadakan di akhir pekan. Dengan cara ini, kamu dapat menyesuaikan jadwal kuliah dengan tanggung jawab keluarga kamu.

4. Manajemen Waktu yang Efektif

Manajemen waktu yang efektif sangat penting saat menjalani kehidupan sebagai mahasiswa magister dan anggota keluarga. Buatlah jadwal yang terstruktur untuk membagi waktu antara kuliah, pekerjaan, waktu berkualitas dengan keluarga, dan waktu untuk diri sendiri. Prioritaskan tugas-tugas yang paling penting dan sisihkan waktu untuk istirahat dan rekreasi.

5. Dukungan dari Anggota Keluarga

Dukungan dari anggota keluarga sangat penting dalam menjalani studi magister. Mintalah bantuan dari pasangan, anak-anak, atau anggota keluarga lainnya dalam menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga, menjaga anak, atau memberikan dukungan moral ketika kamu membutuhkannya. Jadilah terbuka untuk menerima bantuan dan dukungan mereka.

6. Keseimbangan antara Akademik dan Keluarga

Cari keseimbangan antara tuntutan akademik dan kebutuhan keluarga. Tetapkan prioritas yang jelas dan pelajari untuk mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak mendukung tujuan akademik atau kebahagiaan keluarga kamu. Ingatlah bahwa keseimbangan antara kedua aspek ini penting untuk keberhasilan kamu dalam jangka panjang.

7. Memanfaatkan Dukungan dari Kampus

Manfaatkan dukungan dan sumber daya yang disediakan oleh kampus untuk mahasiswa berkeluarga. Cari tahu tentang layanan penitipan anak, bantuan keuangan khusus, atau program dukungan keluarga yang mungkin tersedia. Berbicaralah dengan penasihat akademik atau staf kampus untuk informasi lebih lanjut.

8. Fokus pada Tujuan Jangka Panjang

Ingatlah mengapa kamu memutuskan untuk melanjutkan studi magister dan bagaimana hal ini akan mempengaruhi masa depan kamu dan keluarga kamu. Tetap fokus pada tujuan jangka panjang kamu dan gunakan itu sebagai motivasi dalam menghadapi tantangan yang mungkin muncul. Ingatlah bahwa investasi dalam pendidikan adalah investasi dalam masa depan yang lebih baik bagi keluarga kamu.

9. Berkomunikasi dengan Dosen dan Rekan Kuliah

Berbicaralah dengan dosen dan rekan kuliah kamu tentang status keluarga kamu. Jelaskan situasi kamu dan bagaimana kamu berencana untuk menyeimbangkan studi dengan tanggung jawab keluarga. Dosen dan rekan kuliah yang memahami dapat memberikan dukungan tambahan dan fleksibilitas yang dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas dan proyek.

Populer video

Berita lainnya