Pahami Logline dan Outline dalam Pembuatan Film

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Nonton Film
Foto: Istimewa

Dalam proses pembuatan sebuah film, fase awal untuk menyusunnya sebelum menjadi skrip atau skenario, ada yang namanya Logline dan Outline. Apa saja itu, dan apa hubungannya?

Hubungan Outline dengan Logline

Logline memberikan ringkasan singkat dan padat tentang cerita. Ini sering digunakan untuk menarik minat dan memberikan gambaran cepat tentang premis cerita kepada pembaca atau produser. Outline adalah versi yang lebih rinci dari cerita, menguraikan bagaimana cerita yang dijelaskan dalam logline akan dikembangkan secara lengkap. Jika logline adalah pitch singkat, outline adalah cetak biru lengkap dari cerita.

Dengan demikian, logline dan outline berfungsi bersama-sama untuk memberikan gambaran singkat dan detil lengkap dari cerita, membantu penulis merencanakan dan menyusun skenario atau proyek penulisan lainnya secara efektif.

Outline biasanya merupakan pengembangan dari logline. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai hubungan antara keduanya:

Logline

  • Definisi: Ringkasan singkat dan padat tentang cerita, biasanya dalam satu atau dua kalimat.
  • Tujuan: Untuk memberikan gambaran umum tentang plot, karakter utama, dan konflik utama, serta menarik minat pembaca atau pendengar.
  • Contoh: “Seorang detektif yang berjuang dengan kecanduan alkohol harus memecahkan kasus pembunuhan berantai yang misterius di kota kecil.”

Outline

  • Definisi: Kerangka terperinci dari cerita yang menguraikan elemen-elemen penting seperti plot, karakter, dan alur cerita.
  • Tujuan: Untuk memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana cerita akan berkembang dari awal hingga akhir, membantu penulis menyusun skenario atau narasi dengan baik.
  • Isi: Menguraikan setiap adegan utama, peristiwa penting, perkembangan karakter, tema, dan struktur cerita.

Hubungan Keduanya

  1. Pengembangan dari Logline:
    • Logline adalah langkah pertama dalam mengembangkan cerita. Ini berfungsi sebagai premis dasar yang menggambarkan esensi cerita.
    • Dari logline, penulis kemudian mengembangkan outline, memperluas ide-ide yang disampaikan dalam logline ke dalam struktur cerita yang lebih rinci.
  2. Langkah-Langkah:
    • Langkah 1: Logline: Mulai dengan logline untuk menentukan fokus utama cerita.
    • Langkah 2: Outline: Kembangkan logline menjadi outline dengan menguraikan plot secara terperinci, menentukan urutan adegan, dan menggambarkan perkembangan karakter serta konflik.

Contoh Proses Pengembangan

  1. Logline: “Seorang arkeolog pemberani berlomba dengan waktu untuk menemukan artifak kuno sebelum jatuh ke tangan organisasi jahat.”
  2. Outline:
    • Pembukaan: Pengenalan arkeolog pemberani, latar belakangnya, dan dunia arkeologi.
    • Pemicu Konflik: Penemuan peta yang mengarah ke artifak kuno, dan munculnya organisasi jahat yang ingin artifak tersebut.
    • Pengembangan Plot: Pencarian artifak, petualangan di berbagai lokasi eksotis, rintangan yang harus dihadapi, dan konfrontasi dengan anggota organisasi jahat.
    • Klimaks: Pertarungan sengit untuk mendapatkan artifak, arkeolog menghadapi dilema moral.
    • Resolusi: Artifak ditemukan, nasib organisasi jahat, dan bagaimana penemuan ini mengubah hidup arkeolog.

Outline adalah pengembangan dari logline. Logline menyediakan kerangka dasar cerita, sementara outline memperluas kerangka ini menjadi narasi yang lebih rinci dan terstruktur. Proses ini membantu penulis memastikan cerita memiliki alur yang koheren dan memadai untuk dikembangkan menjadi skenario atau novel yang lengkap.