Sukowati, istri dari almarhum Dorman Borisman, memberikan gambaran tentang kondisi terakhir suaminya sebelum meninggal pada Selasa malam (7/5/2024) kemarin. Setelah bertahun-tahun melawan penyakit stroke dan diabetes, Dorman akhirnya dihadapkan pada infeksi paru-paru yang fatal saat dirawat di rumah sakit selama seminggu terakhir.
“Komplikasinya macem-macem. Ada stroke, diabetes, ginjal. Baru kemarin didiagnosa yang terakhir itu, ada infeksi paru-paru juga,” ucap Sukowati usai pemakaman Dorman Borisman di TPU Susukan, Ciracas, Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Infeksi paru-paru yang dialami Dorman dipicu oleh penyakit diabetes yang telah lama diidapnya. Dokter menyatakan bahwa tingkat gula darah yang tinggi telah menyebabkan gangguan serius di seluruh tubuhnya.
“Diabetes itu memang penyebarannya sangat cepat sekali. Kami sudah menangani dari waktu masih diameter kira-kira empat sentimeter, sekarang sudah menjalar ke seluruh tubuh. Cuma butuh waktu kurang lebih tiga bulan,” kata Sukowati sambil menangis.
Gangguan fungsi organ ini kemudian memperburuk kondisi Dorman dengan cepat pada Selasa sore. Akhirnya, nyawa Dorman tak bisa diselamatkan dan ia meninggal dunia pada malam hari.
“Kemarin jam 3 itu kritis. Akhirnya ya Allah berkehendak, di hari itu beliau dipanggil,” jelas Sukowati.
Sebelumnya, Dorman Borisman telah dimasukkan ke rumah sakit untuk menjalani operasi amputasi kaki kanan akibat diabetes. Tindakan tersebut diperlukan karena terjadi pembengkakan pada jempol kakinya.
“Jempol kakinya mulai bengkak dan membiru akibat gula. Kemudian kami disarankan untuk diamputasi. Baru sekitar 3 hari yang lalu dioperasi, kaki yang kanan diamputasi,” aku Eddie Karsito selaku kerabat Dorman Borisman.
Bahkan, Dorman Borisman awalnya dijadwalkan untuk dipindahkan dari ICU ke kamar rawat biasa karena kondisinya stabil setelah operasi.
“Ventilator itu udah sempat dilepas untuk pindah ke ruang perawatan,” tutup Sukowati.