Ini Bahaya Paparan Berlebih Sinar Matahari untuk Kulit

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Foto: IST

Celebrithink.com – Sinar matahari atau ultraviolet (UV) menjadi bahan alami yang mampu mencukupi asupan vitamin D tubuh. Pada orang dewasa, paparan sinar UV efektif membantu melindungi tulang tetap sehat dan kuat seiring dengan bertambahnya usia. Manfaat lainnya, yakni menjaga kepadatan tulang guna mencegah osteoporosis.

Meski bermanfaat, paparan sinar UV langsung ke kulit dapat memicu masalah kesehatan. Paparan sinar UV berlebihan dapat merusak serat kolagen dan elastin (lapisan dermis) pada kulit. Melansir laman halodoc, berikut dampak yang dapat muncul.

Penuaan dini

Penuaan dini merupakan dampak yang terjadi ketika kulit terlalu lama terpapar sinar UV. Paparan sinar matahari dalam jangka panjang dapat menyebabkan, kulit jadi keriput, kendur, dan pori-pori membesar.

Risiko kanker kulit

Paparan sinar UV berlebihan berpotensi menyebabkan materi genetik pada sel kulit. Akibatnya, pertumbuhan sel itu jadi tak terkendali dan menyebabkan terbentuknya kanker.

Kulit terbakar

Kondisi ini dikenal dengan istilah sunburn. Warna kulit pada masalah ini akan tampak kemerahan, bahkan kecoklatan. Tak hanya itu, kulit jadi terasa perih saat tersentuh. Hal itu berpotensi memicu reaksi inflamasi yang juga menjadi risiko kanker dan penuaan dini.

Melasma

Melasma terbentuk akibat kelainan pigmentasi akibat paparan sinar UV dalam jangka panjang. Gangguannya ditandai dengan munculnya bercak coklat atau abu-abu di permukaan kulit. Masalah ini dapat membaik seiring dengan waktu.

Solar elastosis

Solar elastosis atau elastosis aktinik adalah risiko yang terjadi akibat pecahnya jaringan ikat kulit (kolagen dan serat elastin). Jaringan itu terletak di dermis (lapisan tengah kulit). Fungsinya adalah mendukung kekuatan dan fleksibilitas kulit.

Tanda umum dari solar elastosis adalah penebalan kulit. Selain itu, kulit menjadi kendur, kerutan dalam, dan lipatan vertikal. Kondisi ini merupakan akumulasi dari paparan sinar UV jangka panjang dan berlebihan.

Keratosis aktinik

Keratosis aktinik atau solar keratosis adalah pertumbuhan prakanker yang berpotensi berkembang menjadi kanker. Bercak yang muncul pada kulit juga bervariasi, mulai dari titik kecil hingga berukuran satu inci atau lebih. Warnanya juga akan berbeda, berkisar dari terang hingga gelap. Teksturnya keras seperti kulit dan terasa gatal.

Kulit jadi menghitam

Perubahan warna ini terjadi akibat meningkatnya produksi melanin untuk melindungi kulit dari kerusakan. Akibatnya, kulit yang terpapar sinar matahari menjadi lebih gelap.

Populer video

Berita lainnya