Celebrihtink.com – Makanan cepat saji, atau biasa disebut junk food, termasuk disukai banyak orang. Meski disukai, namun makanan ini buruk dalam memenuhi kebutuhan gizi. Ada beberapa zat yang tidak sehat terkandung di dalamnya seperti tingginya kadar gula, garam, lemak jenuh, hingga bahan olahan.
Bahkan terdapat risiko pada kesehatan akibat terlalu sering mengonsumsi makanan ini. Melansir laman halodoc, berikut dampak buruk yang terjadi jika terlalu sering makan makanan cepat saji.
Kenaikan gula darah
Makanan saji yang masuk ke tubuh dapat menyebabkan lonjakan cepat pada gula darah. Hal ini disebabkan banyaknya kandungan karbohidrat olahan dan gula tambahan pada sajiannya.
Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan lonjakan insulin yang besar tidak normal. Sehingga mengakibatkan penurunan gula darah. Akibatnya, tubuh merasa lelah dan tubuh menjadi lapar kembali dalam waktu singkat.
Meningkatkan tekanan darah
Makanan cepat saji terkenal kaya akan kandungan garamnya. Sementara mengonsumsi garam dalam kadar tinggi bisa berdampak langsung pada pembuluh darah. Sebab, garam dapat meningkatkan jumlah natrium pada sel darah dan menyebabkan retensi cairan. Akibatnya, jantung perlu memompa darah lebih kuat, sehingga tekanan darah meningkat.
Meningkatkan peradangan
Dampak buruk lainnya dari konsumsi makanan cepat saji adalah peradangan yang meningkat di seluruh tubuh. Pasalnya, satu sajian makanan ini memiliki kandungan tinggi lemak jenuh. Dampaknya adalah terjadi peningkatan peradangan saluran napas, kondisi yang membahayakan pengidap asma.
Gangguan sistem reproduksi
Perlu diketahui juga jika junk food bisa berdampak buruk pada tingkat kesuburan. Mengacu pada Environmental Health Perspectives, makanan olahan ini mengandung ftalat, yaitu bahan kimia yang dapat mengganggu kerja hormon pada tubuh.
Kandungan bahan kimia di dalamnya dapat menyebabkan masalah reproduksi, termasuk gangguan perkembangan janin.
Gangguan pada gigi
Makanan cepat saji kaya akan kandungan karbohidrat dan gula, paparan dalam jangka panjang dapat meningkatkan tingkat keasaman di mulut. Sifat asam tersebut dapat merusak enamel gigi, sehingga bakteri mampu bertahan lama dan menyebabkan gigi berlubang.
Gangguan pada tulang
Terlalu banyak makan junk food juga dapat menyebabkan obesitas, akhirnya mengalami gangguan terkait kepadatan tulang dan massa otot. Penurunan kualitas tulang dapat meningkatkan risiko fraktur, terutama pada orang tua. Maka dari itu, perlu rutin berolahraga agar dapat membentuk otot serta menjaga pola makan dengan baik.