Kasus dugaan penyekapan dan perampasan kemerdekaan yang menimpa Sulaiman, mantan sopir Nindy Ayunda masih bergulir di Polres Metro Jakarta Selatan.
Meski kasus tersebut sudah bergulir hampir dua tahun, istri Sulaiman, Rini Diana tetap memperjuangkan kasus tersebut agar bisa segera lengkap dan bisa disidangkan. Makanya, Rini Diana kembali datang ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk memberikan keterangan tambahan.
“Saya cuma ingin mencari keadilan, karena sudah hampir 2 tahun. Porsesnya muter-muter aja, tidak ada kepastian. Siapa yang jadi tersangka, makanya saya bingung kenapa harus berputar-putar. Padahal kan semuanya sudah jelas,” ucap Rini Diana di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (11/11).
“Saya sudah memberi keterangan, suami saya sebagai korban sudah memberi keterangan dan sudah ada saksi juga. Makanya saya minta bantuan Pak Fahmi untuk mencari keadilan,” kata Rini Diana menambahkan.
Rini yang datang didampingi Fahmi Bachmith, kuasa hukum suaminya datang dengan menyertakan bukti tambahan dan saksi kunci terkait dugaan penyekapan dan perampasan kemerdekaan ini.
“Saya bawa bukti tambahan dan juga saksi korban, Rini. Ada juga saksi yang disuruh melakukan pengawasan saat penyekapan. Dia adalah saksi kunci yang disuruh mengawasi korban supaya tidak bisa kemana-mana,” kata Fahmi Bachmid, pengacara Sulaiman.
Untuk itu, Rini Diana berharap kasus yang diduga dilakukan Nindy Ayunda itu ada kepastian hukum. Apalagi Fahmi menilai, kasus ini terbilang mudah, namun terkesan berputar-putar tak tentu arah.
“Harapan saya, ini sudah kesekian kalinya korban pelapor ini diperiksa. Kami harapkan segera beri kepastian hukum, tetapkan pelakunya. Karena ini kasus mudah, kenapa berputar-putar seperti ini. Pelakunya sudah ada kenapa tidak ditetapkan. Yang jelas dalam kasus perampasan kemerdekaan pasti dilakukan lebih dari 1 orang,” tutup Fahmi Bachmid.