Celebrithink.com – Protein berperan penting bagi tubuh untuk pembentukan sel darah merah, memelihara jaringan tubuh, pengatur metabolisme tubuh, hingga pembentukan sistem imun atau antibodi. Perlu diketahui bahwa pria dan wanita membutuhkan sekitar 0,8 gram protein. Ketika aktivitas bertambah banyak, mungkin memerlukan tambahan protein lagi.
Oleh karena itu, bisa dibayangkan apa yang terjadi jika tubuh kekurangan protein. Kekurangan protein bukan cuma tentang munculnya rasa lapar, lelah, dan lemas. Defisiensi protein juga memicu masalah yang jauh lebih serius. Melansir laman halodoc, berikut ini tanda-tanda tubuh Anda kekurangan protein.
Massa Otot Berkurang
Protein merupakan makanan utama bagi otot. Berkurangnya massa atau mengecilnya otot menandakan tubuh kekurangan protein. Di samping itu, melemahnya otot atau munculnya nyeri sendi mendadak, menjadi tanda makanan yang dikonsumsi sehari-hari kurang mengandung protein.
Susah Tidur
Sulit tidur bukan cuma disebabkan asupan kafein yang berlebih. Kekurangan protein pada tubuh juga membuat seseorang kesulitan tidur. Sebab, otot mengendalikan semua hormon yang diperlukan untuk tidur nyenyak. Menurut sebuah riset, mengonsumsi sebagian besar energi dari protein memperbaiki pola tidur pada orang dewasa, terutama bagi mereka yang mempunyai kelebihan berat badan atau obesitas.
Rambut Rontok
Rambut terdiri dari protein yang disebut keratin. Selain itu, protein merupakan pondasi dari semua sel tubuh termasuk juga folikel rambut. Ringkasnya, setiap helai rambut memerlukan asupan protein yang cukup agar tumbuh dengan baik. Ketika tubuh kekurangan protein maka laju pertumbuhan rambut akan melambat. Tidak cuma itu, folikel rambut juga bermasalah.
Sistem Imun Menurun
Kekurangan protein membuat tubuh rentan terserang penyakit atau infeksi karena imunitas tubuh menurun. Bahkan, kurangnya asupan protein dalam jumlah rendah sudah bisa mengganggu fungsi kekebalan tubuh.
Cara kerja protein sendiri membentuk sel darah putih, antibodi, protein darah, dan berbagai molekul imun, seperti interleukin dan sitokin. Semua molekul ini bekerja sama untuk melawan virus, bakteri, dan hal lainnya yang membahayakan tubuh.
Kuku Mudah Patah
Sama halnya dengan rambut, kuku terdiri dari lapisan laminasi protein yang disebut keratin seperti halnya rambut. Jika tubuh kekurangan protein, maka kuku akan cenderung mudah rapuh dan patah. Selain itu, asupan protein yang buruk menyebabkan bercak putih pada kuku. Bahkan, kekurangan protein juga bisa menyebabkan hangnails (bintil kuku) dan retak.
Retensi Cairan
Protein berperan penting untuk menjaga cairan agar tidak berlebihan di dalam tubuh, terutama di kaki dan pergelangan kaki. Ketika tubuh kekurangan protein, cairan tersebut dapat meresap ke jaringan sekitarnya sehingga menyebabkan pembengkakan pada kaki. Contohnya, jika kulit yang bengkak ditekan dengan jari, maka akan tertinggal bekas sidik jari ketika diangkat.
Berisiko Mengalami Patah Tulang
Kekurangan protein juga bisa melemahkan tulang sehingga risiko patah tulang meningkat. Hal sebaliknya berlaku, makanan dengan menu kaya protein bisa melindungi tulang tubuh. Ketika tubuh tidak mendapatkan asupan protein yang cukup untuk bahan bakar otak dan organ lainnya, tumbuh akan mengambilnya dari tempat lain, termasuk jaringan otot rangka.