Celebrithink.com – Perselingkuhan dalam suatu hubuhngan memang sangat menyakitkan. Hal ini tentu dapat menimbulkan rasa bingung, kemarahan, kekecewaan, dan rasa sakit hati secara sekaligus. Tak jarang perselingkuhan membuat sebuah hubungan berujung pada perpisahan.
Ternyata, perselingkuhan juga dapat bersifat jangka panjang dan menghancurkan pada kesehatan mental seseorang. Melansir laman halodoc, ada beberapa dampak jangka panjang dari perselingkuhan yang perlu diketahui.
Menimbulkan gejala yang serupa dengan PTSD
Perselingkuhan dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan stres pasca-trauma atau PTSD. Beberapa gejala umum mungkin termasuk kilas balik, mimpi buruk, dan obsesi tentang peristiwa menyenangkan yang dilalui dengan pasangan yang selingkuh.
Seseorang yang diselingkuhi juga mungkin mengalami hyperarousal dan menjadi reaktif pada setiap ancaman yang dirasakan terhadap diri sendiri atau hubungan. Akibatnya, orang tersebut bisa mengalami gangguan pola tidur dan makan.
Kesulitan percaya seseorang
Urusan fisik dan emosional memegang kunci utama dalam suatu hubungan, yaitu kepercayaan. Ketika diselingkuhi, Anda tidak lagi atau begitu kesulitan mempercayai pasangan. Bahkan, perselingkuhan juga dapat menyebabkan masalah kepercayaan dalam hubungan baru di masa depan.
Melemahnya kepercayaan diri
Orang yang diselingkuhi cenderung membandingkan dirinya dengan selingkuhan sang mantan. Selain itu, merasa telah digantikan oleh orang yang dianggap lebih baik, juga dapat melemahkan rasa kepercayaan diri seseorang yang diselingkuhi. Kondisi ini menjadikan seseorang tidak hanya terluka tetapi mungkin juga sangat trauma dengan tindakan yang dilakukan pasangan yang selingkuh.
Berdampak pada otak
Jatuh cinta memiliki keterkaitan dengan pelepasan hormon dopamin yang dapat memicu perasaan euforia, sehingga dapat menimbulkan adiksi. Ketika seseorang merasakan sakit hati akibat perselingkuhan, hal ini dapat memicu perubahan pada jalur pelepasan bahan kimia pada otak yang mirip dengan gejala sakau pada pengguna narkoba.