Celebrithink.com – Haus adalah cara tubuh memberi tanda telah terjadi kekurangan cairan. Keadaan ini normal dialami, terlebih ketika cuaca panas atau setelah melakukan aktivitas berat. Namun jika rasa haus timbul terus-menerus meski sudah minum, tentunya menjadi pertanyaan. Bukan tidak mungkin hal itu menjadi tanda adanya masalah kesehatan.
Dalam dunia medis, rasa haus yang sepertinya tidak bisa hilang itu disebut polidipsia. Melansir laman klikdokter, berikut beberapa penyebab muncul rasa haus terus-menerus:
Dehidrasi
Saat dehidrasi, tubuh tidak memiliki cukup air untuk melakukan fungsi normalnya. Gejala utamanya adalah rasa haus. Dehidrasi sendiri dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain olahraga, diare, muntah, dan terlalu banyak berkeringat. Untuk mengatasinya adalah dengan mengganti cairan yang keluar atau rehidrasi. Rehidrasi dapat dilakukan dengan meminum air atau pada kasus tertentu dengan cairan infus.
Diabetes mellitus
Pada penderita diabetes mellitus, hormon insulin tidak dihasilkan dengan cukup atau tidak dapat digunakan dengan baik oleh tubuh. Hal ini akan menyebabkan terlalu banyak gula (glukosa) menumpuk di tubuh, termasuk di urine.
Glukosa dalam urine ini menarik air lebih banyak, sehingga Anda buang air kecil lebih sering. Walhasil, tubuh mengirimkan sinyal haus untuk menggantikan cairan yang hilang.
Diabetes insipidus
Perlu diketahui bahwa kondisi ini tidak berkaitan dengan diabetes mellitus. Diabetes insipidus terjadi saat tubuh tidak membuat hormon yang cukup untuk membantu ginjal mengontrol jumlah cairan. Gejalanya berupa rasa haus terus-menerus, dehidrasi, dan keinginan untuk sering buang air kecil.
Mulut kering
Mulut kering biasanya terjadi karena kelenjar dalam mulut memproduksi air liur dalam jumlah sedikit. Kondisi ini bisa dipicu oleh kebiasaan merokok, stres, cemas, penuaan, obat yang dikonsumsi, atau efek pengobatan penyakit seperti kanker. Gejala lain dari mulut kering meliputi bau mulut, perubahan rasa, sulit mengunyah, serta air liur terasa tebal dan berserat.
Anemia
Kondisi kekurangan sel darah merah ini dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk penyakit, pola makan yang buruk, atau perdarahan berat. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa haus kecuali anemia derajat ringan. Gejala lainnya berupa pusing, rasa lelah, lemas, pucat, denyut yang cepat, serta berkeringat.
Menstruasi
Merasa sering haus saat menstruasi merupakan hal yang normal. Kondisi itu disebabkan oleh kadar estrogen dan progesteron sehingga memengaruhi volume cairan tubuh. Kehilangan darah menstuasi juga akan memicu rasa haus. Untuk mengatasinya, Anda bisa perbanyak konsumsi air putih hingga mencapai 2-3 liter per harinya.
Stres kronis
Stres membuat kelenjar adrenalin tak berfungsi dan bekerja secara maksimal. Dalam tahap yang berat, situasi tersebut dapat memicu tekanan darah rendah. Stres kronis juga bisa menyebabkan pusing, cemas, depresi, dan rasa haus berlebihan. Rasa haus ini muncul sebagai usaha tubuh untuk meningkatkan tekanan darah dengan minum lebih banyak.
Hamil
Kehamilan bisa menjadi penyebab kamu terasa haus terus-menerus. Selain itu, volume darah yang meningkat pada trimester pertama akan mendorong ginjal untuk membuang cairan yang berlebihan ke kandung kemih. Frekuensi buang air kecil pun meningkat. Terlebih lagi, bila bumil merasakan gejala mual dan muntah sehingga cairan tubuh semakin turun.