Celebrithink.com – Kerja berlebihan, baik lembur atau berniat mencicil pekerjaan untuk esok hari, bisa berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental. Salah satu dampak utama dari kerja berlebihan ialah burnout, yakni kumpulan gejala akibat stres yang berlarut-larut di dunia kerja.
Selan itu, penyakit jantung dan stroke juga dapat terjadi bila Anda terlalu banyak bekerja dalam jangka panjang. Sebelum mengalami dampak jangka panjang, Anda mungkin berisiko mengalami beberapa efek samping umum seperti berikut ini, seperti dilansir dari laman hellosehat.
Produktivitas menurun
Jam kerja yang terlalu lama bisa saja menurunkan produktivitas. Orang yang bekerja lebih lama mungkin tidak menyelesaikan pekerjaan yang lebih banyak dibandingkan saat mereka bekerja secara normal. Untuk meningkatkan motivasi dan menghilangkan rasa malas, cobalah membuat daftar tugas yang akan dikerjakan. Ini akan memacu Anda untuk lebih fokus dan efisien saat bekerja.
Waktu makan terganggu
Bekerja berlebihan berisiko membuat Anda melewatkan waktu makan atau tidak makan sama sekali. Kondisi ini bisa menyebabkan kadar gula darah turun. Akibatnya, Anda akan makan secara berlebihan nantinya, atau mungkin juga tergoda untuk makan makanan yang kurang sehat, seperti junk food yang tinggi lemak dan garam.
Kurang tidur
Kurang tidur bisa menjadi pertanda bahwa Anda terlalu banyak bekerja. Padahal, tidur menjadi salah satu langkah mudah untuk meningkatkan kebugaran fisik dan mental. Melewatkan waktu tidur akan memicu stres dan meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Jarang olahraga
Kesibukan kerja biasanya membuat Anda cenderung jarang dan malas berolahraga. Cobalah memulai olahraga ringan, seperti jogging dan bersepeda. Lakukan juga olahraga di kantor untuk mengatasi otot kaku dan tegang saat bekerja.
Stres meningkat
Stres diketahui melepaskan kortisol dalam tubuh. Pelepasan hormon ini menyebabkan jantung bekerja lebih keras, yang mana dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Selain itu, jam kerja yang lama atau panjang juga dapat meningkatkan peluang seseorang untuk terkena depresi dan gangguan kecemasan.
Hubungan tidak harmonis
Stres yang dipicu kerja berlebihan juga bisa merusak keharmonisan hubungan, baik dengan rekan kerja, teman, pasangan, dan bahkan keluarga.
Penyalahgunaan alkohol
Sebuah studi dalam British Medical Journal (2015) menemukan orang yang bekerja lebih dari 40 jam per minggu berisiko minum alkohol secara berlebihan. Penyalahgunaan alkohol ini dapat menyebabkan Anda sulit berkonsentrasi dan menurunkan produktivitas.