Celebrithink.com – Kelebihan lemak tubuh dapat memberikan dampak serius pada kesehatan. Kelebihan lemak tubuh juga berkontribusi terhadap penyebab utama kematian dan kecacatan, termasuk serangan jantung, stroke, tekanan darah tinggi, kanker, diabetes, osteoartritis, hati berlemak, dan depresi.
Menjadi pertanyaan, apa tanda-tanda bahwa tubuh terlalu banyak lemak? Terlebih, pengukuran berat badan tidak menjadi tolok ukur valid untuk menentukan apakah tubuh memiliki terlalu banyak lemak atau tidak. Melansir laman halodoc, berikut tanda tubuh terlalu banyak lemak.
Kembung dan kentut
Makanan berserat tinggi seperti brokoli dan kubis dapat memicu sensasi kembung dan kentut. Terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak juga dapat menyebabkan gejala yang sama. Ini dikarenakan lemak sulit dipecah oleh tubuh, menyebabkannya berfermentasi lebih lama di perut. Akibatnya, lemak sering dapat menyebabkan sendawa, kembung dan buang gas alias kentut.
Feses encer
Terlalu banyak lemak dalam tubuh dapat membuat feses alias tinja menjadi encer. Ketika makanan berlemak yang Ada makan tidak diserap dengan baik, usus besar dapat menghasilkan cairan berlebih yang menyebabkan diare. Umumnya, makanan tinggi lemak juga lebih rendah serat. Jadi, feses yang encer mungkin bukan hanya akibat dari makanan yang mengandung tinggi lemak, tetapi juga karena kekurangan serat.
Lesu dan lebih lamban
Makan makanan tinggi lemak dapat menyebabkan Anda merasa lesu atau lelah di siang hari. Konsumsi makanan tinggi lemak dikaitkan dengan kelelahan, terlepas dari kesehatan keseluruhan dan kebiasaan gaya hidup seseorang.
Berat badan bertambah
Setiap kali Anda makan lebih banyak kalori daripada yang dibakar, tubuh akan mengalami pertambahan berat badan yang signifikan. Penambahan berat badan ini juga membuat tubuh sulit untuk bergerak aktif.
Sulit tidur
Meski makan terlalu banyak lemak dapat menyebabkan kantuk dan lesu di siang hari, ini bisa berdampak pada kesulitan untuk tidur di malam hari. Lemak merupakan nutrisi yang membutuhkan waktu paling lama untuk dipecah dalam sistem tubuh, sehingga dapat memengaruhi jam istirahat dan mengganggu waktu tidur.