Hati-hati! Ini Bahaya Sering Mengonsumsi Minuman Bersoda

Ilustrasi Minuman Bersoda
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Mengonsumsi minuman bersoda atau berkarbonasi memang menyegarkan, terlebih ketika kondisi cuaca sedang terik-teriknya. Tapi tahukah Anda, jika terlalu sering melakukan kebiasaan ini mengingkatkan risiko perburukan penyakit pernapasan, seperti asma dan PPOK (penyakit paru obstruktif kronis)?

Kedua penyakit pernapasan tersebut dapat menyebabkan sejumlah gejala, seperti kesulitan bernapas, batuk, dan mengi. Lantas, bagaimana mungkin minuman berkarbonasi dapat meningkatkan risiko dan memperburuk kondisi asma maupun PPOK? Melansir laman klikdokter, berikut ulasannya.

Picu obesitas

Berdasarkan penelitian University of Texas, Amerika Serikat, kebiasaan minum soda dapat meningkatkan risiko obesitas hingga 32,8 persen. Sebab, jenis minuman tersebut mengandung gula dan kalori yang sangat tinggi, namun tidak memiliki nutrisi maupun mineral sama sekali.

Menurut riset University of Adelaide di Australia, obesitas merupakan salah satu faktor yang meningkatkan risiko asma dan PPOK.Pasalnya, kondisi berat badan di atas normal terbukti dapat merusak jaringan sistem pernapasan melalui senyawa pro-inflamasi sitokin yang dilepaskan sel-sel lemak.

Memperburuk peradangan

Minuman bersoda dapat memperburuk kondisi peradangan tersebut. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam soda. Gula dalam minuman berkarbonasi merangsang organ hati memproduksi asam lemak bebas. Ketika asam lemak bebas dicerna oleh tubuh, proses ini melahirkan senyawa yang memicu proses peradangan.

Membuat dada sesak

Minuman bersoda bisa meningkatkan gas di dalam lambung. Karenanya, bisa membuat dada terasa sesak, dan memicu serangan asma maupun PPOK. Oleh karena itu, American Lung Association (ALA) merekomendasikan penderita penyakit paru agar menghindari minuman yang dapat meningkatkan produksi gas, seperti soda.

Bikin dehidrasi

Beberapa jenis minuman berkarbonasi mengandung kafein, yang dapat menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan perburukan kondisi PPOK. Dehidrasi alias kondisi kekurangan cairan dapat menyebabkan lendir di dalam paru-paru penderita PPOK mengental dan kian melekat.

Populer video

Berita lainnya

Pengkhianatan ‘Tidak Penting’ Penyebab Perceraian Terbanyak

Pengkhianatan ‘Tidak Penting’ Penyebab Perceraian Terbanyak

Mengelola Emosi, Strategi Efektif untuk Hidup Lebih Tenang

Mengelola Emosi, Strategi Efektif untuk Hidup Lebih Tenang

Ingin Mencoba Voice Over? Ini Berbagai Istilah yang Berkaitan dengan VO

Ingin Mencoba Voice Over? Ini Berbagai Istilah yang Berkaitan dengan

10 Perilaku Tidak Biasa yang Membuat Orang Lebih Menghormatimu

10 Perilaku Tidak Biasa yang Membuat Orang Lebih Menghormatimu

Ada 4 Jenis Keterikatan Emosional, Kenali Ikatan Emosi dengan Tepat

Ada 4 Jenis Keterikatan Emosional, Kenali Ikatan Emosi dengan Tepat

Tetap Sehat di Kala Pandemi, Maria Vania Konsumsi Bahan Alami Ini

Tetap Sehat di Kala Pandemi, Maria Vania Konsumsi Bahan Alami

Apakah Hubungan Anda dan Pasangan Langgeng? Cek Cirinya di Sini

Apakah Hubungan Anda dan Pasangan Langgeng? Cek Cirinya di Sini

KonMari untuk Gen Z dan Milenial yang Minimalis dan Bahagia

KonMari untuk Gen Z dan Milenial yang Minimalis dan Bahagia

Meningkatkan Semangat Cinta Tanah Air, Ini Kegiatan yang Bisa Dilakukan Bersama Anak

Meningkatkan Semangat Cinta Tanah Air, Ini Kegiatan yang Bisa Dilakukan

5 Tips Melatih Kecerdasan Emosional pada Anak-Anak

5 Tips Melatih Kecerdasan Emosional pada Anak-Anak

Pengkhianatan ‘Tidak Penting’ Penyebab Perceraian Terbanyak

Pengkhianatan ‘Tidak Penting’ Penyebab Perceraian Terbanyak

Mengelola Emosi, Strategi Efektif untuk Hidup Lebih Tenang

Mengelola Emosi, Strategi Efektif untuk Hidup Lebih Tenang

Ingin Mencoba Voice Over? Ini Berbagai Istilah yang Berkaitan dengan VO

Ingin Mencoba Voice Over? Ini Berbagai Istilah yang Berkaitan dengan

10 Perilaku Tidak Biasa yang Membuat Orang Lebih Menghormatimu

10 Perilaku Tidak Biasa yang Membuat Orang Lebih Menghormatimu

Ada 4 Jenis Keterikatan Emosional, Kenali Ikatan Emosi dengan Tepat

Ada 4 Jenis Keterikatan Emosional, Kenali Ikatan Emosi dengan Tepat

Tetap Sehat di Kala Pandemi, Maria Vania Konsumsi Bahan Alami Ini

Tetap Sehat di Kala Pandemi, Maria Vania Konsumsi Bahan Alami

Apakah Hubungan Anda dan Pasangan Langgeng? Cek Cirinya di Sini

Apakah Hubungan Anda dan Pasangan Langgeng? Cek Cirinya di Sini

KonMari untuk Gen Z dan Milenial yang Minimalis dan Bahagia

KonMari untuk Gen Z dan Milenial yang Minimalis dan Bahagia

Meningkatkan Semangat Cinta Tanah Air, Ini Kegiatan yang Bisa Dilakukan Bersama Anak

Meningkatkan Semangat Cinta Tanah Air, Ini Kegiatan yang Bisa Dilakukan

5 Tips Melatih Kecerdasan Emosional pada Anak-Anak

5 Tips Melatih Kecerdasan Emosional pada Anak-Anak

Pengkhianatan ‘Tidak Penting’ Penyebab Perceraian Terbanyak

Pengkhianatan ‘Tidak Penting’ Penyebab Perceraian Terbanyak

Mengelola Emosi, Strategi Efektif untuk Hidup Lebih Tenang

Mengelola Emosi, Strategi Efektif untuk Hidup Lebih Tenang