Celebrithink.com – Mungkin Anda pernah bertemu seseorang yang suka melemparkan canda bernada seksual. Biasanya hal itu dilakukan dengan maksud mencairkan suasana atau membuat orang-orang di sekitarnya tertawa. Padahal, tidak semua orang yang risih dengan gurauan semacam itu. Terlebih bagi wanita, sebab gurauan bernada seksual sudah termasuk bentuk pelecehan seksual secara verbal.
Ya, bukan hanya secara fisik, pelecehan verbal juga tidak boleh dibiarkan. Pasalnya, hal ini bisa menyebabkan luka hingga trauma yang cukup lama bagi korban. Ironisnya, banyak kasus pelecehan verbal yang terjadi melibatkan anak-anak dibawah umur. Nah, untuk mencegah masalah ini terus terjadi, Anda bisa mempelajari bagaimana cara menghadapi pelecehan verbal berikut ini, seperti dilansir dari laman klikdokter.
Kenali bentuk pelecehan verbal
Dengan mengenali jenis-jenis pelecehan verbal, Anda bisa memahami kondisi bahwa sedang atau pernah menjadi korban. Bentuk pelecehan verbal bisa berupa panggilan nama tertentu, ejekan, sarkasme, kritikan pedas, dan lainnya. Pelecehan verbal biasanya dilontarkan untuk mengendalikan seseorang dan merugikannya secara emosional.
Menghindar dari pelaku
Agar Anda tidak stres karena harus terus menghadapinya, lebih baik hindari atau kurangi interaksi sosial dengan pelaku. Lebih baik habiskan waktu dengan orang-orang yang bersikap positif dengan melakukan aktivitas menyenangkan, seperti berjalan-jalan, mengobrol bersama teman, dan lainnya.
Jangan diam ketika dilecehkan
Jika memungkinkan, utarakan ketidaksukaan di depan orang yang melecehkan Anda. Namun, jika dirasa respons tersebut bisa membahayakan diri, beritahu pelaku baik-baik namun tegas. Jelaskan dengan jelas apa yang menyakiti Anda dan mengapa tidak menyukai pelecehan verbal tersebut. Selain itu, usahakan Anda berada di lokasi atau situasi yang aman saat melawan.
Jangan balik melecehkan
Saat dilecehkan, tentu terbersit keinginan untuk membalas. Tapi jika Anda balik melecehkannya, pelaku bisa saja menuduh balik Anda sebagai pelaku pelecehan. Maka dari itu, Coba tahan amarah untuk membalas pelecehan yang telah terjadi.
Tenangkan diri
Emosi yang meluap akan memperburuk situasi. Karenanya, cobalah untuk tenang. Tarik napas dalam-dalam agar lebih bisa berpikir jernih dan emosi mereda. Namun jika tidak juga mampu untuk tenang, lebih baik jauhi situasi tersebut untuk meminimalisir kondisi yang memburuk.
Tetapkan batasan dengan orang lain
Buatlah batasan pribadi dan konsekuensi yang harus dilakukan jika batasan tersebut dilanggar. Misalnya, saat Anda tidak menyukai apa yang pelaku ucapkan, jelaskan konsekuensi jika ia melakukannya.
Tegas dengan batasan yang ada
Batasan yang telah dibuat akan sia-sia bila Anda tidak mampu bersikap dan bertindak tegas terhadap konsekuensi yang dibuat. Bila Anda akan meninggalkan pelaku bila ia melecehkan, tetaplah pergi meskipun ia menahan Anda. Hal ini penting agar Anda tidak diremehkan.
Jangan menyembunyikan pelecehan yang terjadi
Terkadang sulit membuktikan pelecehan verbal, karena tidak bisa terlihat konkret apalagi jika tidak ada saksi. Namun, cobalah untuk menceritakannya kepada orang terdekat yang dipercaya. Hal ini sangat bermanfaat supaya Anda mendapatkan dukungan.