Celebrithink.com – Menyikat gigi merupakan aktivitas penting yang harus dilakukan, minimal dua kali sehari. Saking pentingnya, sejak kecil kita sudah diajarkan untuk rutin menyikat gigi. Meski begitu, ternyata masih banyak yang salah dalam melakukan menyikat gigi.
Kesalahan saat menyikat gigi justru membuka peluang bagi bakteri untuk hidup dan berkembang dalam rongga mulut. Kondisi ini bisa mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan gigi dan mulut. Melansir laman hellosehat, berikut ini beberapa teknik menyikat gigi yang kurang sesuai dan beberapa kebiasaan buruk yang harus dihindari.
Menyikat gigi secara singkat
Menyikat gigi yang tepat membutuhkan waktu setidaknya dua menit. Nah, kebanyakan orang tidak sadar melakukannya dengan cepat. Untuk mencapai waktu yang direkomendasikan, coba gunakan stopwatch. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan sikat gigi elektrik dengan built-in alarm yang berbunyi ketika Anda selesai menyikat selama dua menit.
Menggosok gigi terlalu keras
Menggosok dengan keras memberi sugesti bahwa Anda sukses mengangkat semua plak dan sisa makanan yang terselip. Padahal, menggosok gigi terlalu keras bisa membuat jaringan gusi stres, yang menyebabkan gusi turun dan longgar, sehingga memperlihatkan sebagian akar gigi.
Plak memiliki tekstur lengket namun lembut, sehingga Anda tidak perlu mengerahkan tenaga berlebihan setiap kali menyikat gigi. Selain itu Anda juga tak perlu menyikat gigi lebih dari tiga kali sehari. Terlalu sering menyikat gigi dapat membuat enamel atau lapisan terluar gigi lebih cepat aus dan merusak gusi Anda.
Menggosok gigi secara asal-asalan
Konsentrasikan pembersihan gigi sampai tuntas pada setiap daerah gigi dengan memberikan perhatian ekstra untuk gusi, daerah gigi belakang, dan dalam yang sulit untuk Anda jangkau. Perhatikan pula bagian sekitar gigi tambalan, mahkota gigi (crown), atau area perbaikan gigi lainnya yang pernah Anda lakukan. Berikut langkah-langkah menggosok gigi dengan teknik yang benar sesuai anjuran.
- Genggam sikat gigi Anda dengan menempatkan sudut kepala sikat gigi sedikit miring 45 derajat melawan garis gusi (tidak menempelkan keseluruhan permukaan bulu sikat langsung di gigi).
- Sikat dengan gerakan sapuan pendek dan memutar, mirip menyapu dalam lingkaran kecil, menjauhi garis gusi untuk seluruh permukaan gigi depan. Teknik ini berfungsi agar bulu sikat dapat mengeluarkan plak yang bersembunyi di balik batas gusi.
- Mulailah dengan membersihkan barisan gigi atas, kemudian bawah sambil tetap menjaga posisi bulu sikat miring terhadap garis gusi.
- Gunakan metode yang sama untuk membersihkan barisan gigi bagian samping kanan dan kiri, mulai dari atas kemudian bawah dan ujung terdalam menuju terluar.
- Sikat bagian permukaan gigi yang berfungsi untuk menggigit dengan gerakan menyapu, dari ujung terdalam ke luar. Bersihkan bagian atas dalam, kemudian bawahnya.
- Untuk membersihkan sisi dalam barisan gigi depan, posisikan bulu sikat secara vertikal dan sikat dengan gerakan melingkar kecil dengan bagian ujung kepala sikat.
- Terakhir, Anda perlu membersihkan lidah dengan sikat khusus untuk membantu mengikis plak pada permukaan lidah sekaligus menyegarkan napas.
Berkumur dengan terburu-buru
Setelah menyikat gigi, ludahkan kelebihan busa sikat gigi tetapi jangan langsung berkumur setelahnya. Berkumur setelah menyikat gigi akan membilas konsentrasi fluoride dari busa pasta gigi yang tersisa, sehingga mencairkannya dan mengurangi efek pasta gigi. Sedangkan, fluoride sangat penting dalam proses remineralisasi lapisan email dan mengurangi tingkat keasaman pada rongga mulut Anda.
Cukup biarkan selama beberapa saat sebelum Anda bisa membilas gigi dengan air. Beberapa pakar juga menyarankan untuk berkumur dengan air hangat, terutama jika Anda rentan terhadap masalah sensitivitas gigi dari air dingin.
Langsung menyikat gigi setelah makan
Jangan segera menyikat gigi setelah makan atau minum yang asam, tunggu setidaknya 30 menit. Penelitian menunjukkan bahwa menyikat terlalu cepat setelah makan dan minum bisa membawa lebih banyak dampak buruk bagi kesehatan gigi. Jika Anda sudah mengonsumsi makanan atau minuman asam, Anda harus menghindari menyikat gigi minimal 30 menit.
Makanan yang mengandung asam sitrat, seperti jeruk atau lemon bisa melemahkan enamel gigi. Senyawa asam akan menyerang gigi, mengikis enamel dan lapisan di bawahnya yang disebut dentin. Alhasil, menyikat gigi malah bisa mempercepat proses pengikisan.
Salah memilih sikat dan pasta gigi
Seiring waktu, bulu sikat yang Anda gunakan akan rusak. Sehingga saat Anda meyudutkan sikat dalam kemiringan 45 derajat, bulu-bulunya tidak lagi mengarah dengan benar. Jadi, pastikan setiap tiga bulan Anda mengganti sikat gigi dengan yang baru.
Sikat gigi yang Anda gunakan harus masuk ke dalam mulut Anda dengan nyaman, pada umumnya kepala sikat yang kecil lebih baik untuk Anda gunakan. Kecuali jika Anda memiliki mulut yang besar, kepala sikat kecil sama efektifnya untuk membantu dalam menjangka gigi geraham yang umumnya lebih sulit untuk dibersihkan.
Sementara untuk pasta gigi, kandungan di dalam pasta gigi khusus pemutih atau pengontrol tartar dapat bersifat keras untuk lapisan gigi Anda. Partikel pemutih dalam pasta gigi dapat berbahaya dan mengikis struktur gigi. Sebaiknya gunakan pasta gigi fluoride biasa.
Tidak melakukan flossing
Mungkin banyak yang tidak melakukan flossing dengan menggunakan benang gigi (dental floss). Faktanya, sikat gigi saja tidak cukup untuk bisa menjangkau sela-sela gigi. Sikat gigi biasa tidak mampu mengangkat semua plak yang membandel dan menyangkut tanpa Anda ketahui.
Flossing bukan hanya untuk mencabut plak dan sisa makanan yang terselip pada sela-sela gigi. Rutin melakukan flossing juga bisa mengurangi risiko penyakit gusi dan bau mulut akibat plak di sepanjang garis gusi. Para pakar merekomendasikan untuk flossing terlebih dahulu sebelum menggosok gigi dan juga setiap hari sebelum tidur.
Memakai obat kumur setelah sikat gigi
Menggunakan obat kumur yang mengandung fluoride dapat membantu mencegah kerusakan gigi. Namun, jangan menggunakan obat kumur setelah menyikat gigi. Sama halnya dengan berkumur, hal ini akan membasuh konsentrasi fluoride dari sisa pasta gigi yang masih menempel pada permukaan gigi Anda.
Pilih waktu yang berbeda untuk menggunakan obat kumur, misalnya seperti setelah makan siang. Kemudian, jangan makan atau minum selama 30 menit setelah menggunakan obat kumur untuk mendapatkan manfaat yang optimal.