Persiapan Mental Jadi Ayah Baru? Simak Tips Ini

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Persiapan mental jadi ayah
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Berstatus ayah baru menjadi hal yang paling mendebarkan, apalagi untuk anak pertama. Sebagai orang tua, tentunya Anda ingin mempersiapkan segala sesuatunya untuk si anak. Mulai dari segi keuangan, pendidikan hingga cara didik. Lantas apa persiapan mental yang sebaiknya dilakukan sebagai ayah baru? Melansir laman hellosehat, berikut ulasannya.

Bicarakan kekhawatiran Anda

Sebagai kepala rumah tangga tugas Anda untuk menjadi sosok yang kuat dan tabah. Namun tidak salah juga bila Anda memiliki ketakutan menjelang istri melahirkan. Nah, hindari menutupi dan berusaha menanggung rasa cemas itu sendiri. Coba bicarakan kekhawatiran Anda dengan sang istri, yang mungkin bisa menemukan solusinya.

Tak apa untuk menangis

Beberapa jenis hormon seperti testosteron, estrogen, kortisol, vasopresin, dan prolaktin pada ayah dapat berubah selama periode setelah bayi mereka lahir. Menekan emosi yang timbul akibat pergeseran kadar hormon ini dapat menyebabkan seorang ayah baru juga mengalami gejala depresi postpartum.

Menangis di depan orang lain mungkin menjadi sesuatu yang tabu, terutama bagi seorang pria. Namun sebenarnya, ada sejumlah manfaat dari menangis.

Membuat daftar persiapan

Cobalah yaitu membuat daftar persiapan. Buatlah catatan mengenai apa saja yang perlu Anda persiapkan untuk si kecil. Anda juga bisa meminta bantuan istri untuk menyusunnya bersama. Biasanya, istri lebih tahu apa saja yang dibutuhkan si kecil sesuai perkembangan usianya.

Dari catatan tersebut Anda bisa mengetahui apa saja yang perlu Anda persiapkan. Mulai dari biaya rumah sakit, kebutuhan perawatan si kecil, hingga biaya pendidikan anak kelak. Daftar ini dapat membantu Anda menyusun skala prioritas dan langkah-langkah apa saja yang bisa Anda upayakan.

Tunjukkan dukungan pada istri

Ibu yang melahirkan dapat diselimuti oleh kepanikan yang luar biasa. Sebagai orang terdekat, tunjukkanlah dukungan padanya. Selain dapat mempererat kedekatan Anda dengan istri. Mendampingi proses persalinan tentunya juga mendatangkan kepuasan batin tersendiri sebagai seorang suami dan calon ayah baru.

Sabar menghadapi istri

Perubahan hormonal biasanya membuat emosi istri tidak stabil sehingga bisa saja membuatnya banyak tingkah. Istri mungkin akan lebih mudah menangis atau bahkan melontarkan perkataan pedas pada Anda.

Maka, bersabarlah menghadapinya dan jangan mengambil hati pada semua yang hal yang mungkin membuat Anda tersinggung. Maklumilah bahwa ia sedang berada dalam pengaruh perubahan hormonal.

Tetap berpikir jernih

Persalinan merupakan peristiwa yang menegangkan. Meski istri sudah rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter, tidak menutup kemungkinan segala sesuatunya bisa terjadi luar perkiraan. Di situasi genting itu, Anda sebagai wali utama yang bertanggung jawab untuk istri dan sang bayi harus tetap fokus dan berpikiran jernih. Jangan ikut panik dan terbawa emosi.

Mintalah penjelasan dokter mengenai tindakan yang sekiranya diperlukan guna keselamatan istri dan bayi Anda, seperti operasi caesar darurat atau tindakan lainnya. Bertindaklah kooperatif terhadap keputusan medis tersebut agar prosesnya dapat berjalan dengan lancar.

Jangan sungkan menerima bantuan

Kendati berstatus kepala rumah tangga, terkadang ada hal-hal yang tidak bisa Anda tangani seorang diri. Sebagai ayah baru, jangan sungkan menerima bantuan yang mungkin bermanfaat untuk keluarga kecil Anda. Jangan khawatir harga diri Anda akan terlecehkan dengan menerima bantuan orang lain. Ini bukan saatnya Anda memusingkan hal tersebut.

Hargai diri Anda

Nikmati apresiasi yang diberikan saudara dan sahabat setelah Anda menjadi ayah baru. Jangan lupa untuk menghargai diri Anda sendiri atas segala pengorbanan dan jerih payah yang telah Anda lakukan sampai hari ini. Menjadi ayah baru tentunya sebuah pencapaian tersendiri yang patut disyukuri.

Populer video

Berita lainnya