Ini Alasan Anda Perlu Melakukan Detoks Media Sosial

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Detoks Media Sosial
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Kecanduan terhadap media sosial bisa membawa dampak buruk bagi kehidupan anda. Mulai dari kesehatan, pertemenan, hubungan keluarga, hingga pribadi anda dapat terpengaruh akibat ketergantungan media sosial. Jika sudah begini, mungkin saatnya anda melakukan detoks media sosial.

Detoks media sosial biasanya dilakukan dengan mengurangi penggunaan atau bahkan mengentikannya sama sekali. Hal itu bisa membantu mereka melihat kembali apa yang sudah mereka tinggalkan di kehidupan nyata. Dilansir dari laman helloSEHAT, berikut ini beberapa alasan anda memerlukan detoks media sosial.

Memengaruhi kesehatan mental

Salah satu dampak yang cukup mengkhawatirkan dari penggunaan media sosial yang berlebihan adalah meningkatkan risiko gangguan mental, seperti depresi. Sebuah penelitian dari BMC Public Health mengungkapkan anak-anak yang berusia sekitar 10 tahun dan aktif di internet dapat berdampak negatif hingga mereka dewasa nanti.

Detoks media sosial bertujuan untuk meminimalisir risiko Anda untuk terus menganggap standar-standar tertentu yang beredar di media sosial.

Mengurangi keintiman dalam hubungan apa pun

Ketika kecanduan media sosial, sadar atau tidak sebenarnya anda sedang mengurangi kualitas waktu di dalam hubungan. Tak hanya asmara, tapi juga hubungan persaudaraan, hubungan kerja, pertemanan, dan hubungan lain. Menurut Nels Oscar, ketua tim peneliti dari College of Engineering, media sosial bersifat sangat instan, menjangkau jutaan orang sekaligus, dan memengaruhi perilaku seseorang.

Anda mungkin mengabaikan orang yang berada di samping Anda dan fokus untuk menatap apa yang ada di layar ponsel. Belum lagi jika anda berinteraksi dengan teman atau siapa pun di media sosial. Kelemahan media sosial adalah adanya keterbatasan dalam berinteraksi. Salah-salah, hal ini justru dapat menimbulkan salah paham.

Mengganggu kesehatan fisik

Tidak hanya memperburuk kesehatan mental, kesehatan fisik yang terganggu juga bisa jadi salah satu alasan yang perlu anda pertimbangkan ketika memutuskan melakukan detoks/mengurangi penggunaan media sosial.

Pada tahun 2014, terdapat sebuah penelitian yang menemukan bahwa orang dewasa berumur 19-32 tahun cenderung lebih sering mengecek akun media sosialnya. Frekuensi pengecekan tersebut mencapai 30 kali dalam satu minggu. Sebanyak 57% dari orang-orang tersebut dilaporkan mengalami masalah tidur karena ketiga hal di bawah ini.

  • Lebih sering aktif di media sosial dan jaringan internet lainnya sampai larut malam.
  • Social media meningkatkan gairah emosional dan kognitif lebih tinggi pada malam hari.
  • Sinar dari layar ponsel atau gadget lainnya dapat mengganggu kualitas tidur seseorang.
  • Padahal, kurang tidur sendiri diketahui dapat berisiko terhadap kesehatan, seperti meningkatkan risiko penyakit jantung.

Populer video

Berita lainnya