celebrithink.com – Kisruh ini bermula dari ulasan produk skincare yang dinilai merugikan bisnis Shella Saukia secara signifikan. Selain berdampak pada omzet, konflik ini juga berbuntut pada laporan hukum dari kedua belah pihak.
Kerugian Besar Akibat Ulasan Negatif
Shella Saukia mengaku mengalami kerugian besar akibat ulasan Doktif yang menyebut produknya sebagai “polosan.” Dalam konferensi pers di Jakarta, Shella menjelaskan bahwa dampak ini tidak hanya materiil tetapi juga immateriil. Meskipun Shella enggan menyebutkan angka pasti, kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Kritik Terhadap Aksi Doktif
Kuasa hukum Shella, Elza Syarief, mengkritik keras tindakan Doktif yang dianggap melampaui wewenang BPOM. Menurut Elza, ulasan Doktif tidak memiliki dasar yang kuat karena dia tidak berwenang melakukan penilaian resmi terhadap produk skincare. Ia juga menegaskan bahwa jika Doktif menemukan pelanggaran, seharusnya dilaporkan langsung ke BPOM, bukan disebarkan ke publik tanpa izin.
Laporan Hukum dari Pihak Shella
Shella bersama tim hukumnya telah melaporkan Doktif ke Polda Metro Jaya pada 19 Januari 2025. Laporan tersebut terkait dugaan pelanggaran perlindungan data pribadi berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022. Tindakan Doktif disebut menimbulkan kerugian besar dan meresahkan banyak pihak, terutama para pelaku usaha skincare.
Aksi Langsung dan Viral di Media Sosial
Konflik memuncak ketika Shella melabrak Doktif yang sedang melakukan siaran langsung di TikTok. Dalam siaran tersebut, Doktif mengulas produk yang disebut milik Shella dengan menyebutnya tidak mencantumkan tanggal kedaluwarsa, komposisi, dan izin edar. Shella membantah produk itu adalah miliknya dan berusaha menghentikan ulasan tersebut. Adu mulut antara kedua pihak menjadi viral di media sosial, menambah panas suasana.
Balasan dari Pihak Doktif
Tidak tinggal diam, Doktif juga melaporkan Shella atas dugaan pemaksaan disertai kekerasan. Hal ini menambah panjang daftar konflik hukum yang harus diselesaikan di meja hijau.
Kisruh antara Shella Saukia dan Doktif tidak hanya merugikan kedua belah pihak, tetapi juga menunjukkan pentingnya etika dan prosedur dalam memberikan ulasan produk. Langkah hukum yang diambil diharapkan dapat memberikan kejelasan dan keadilan bagi semua pihak.
