Film Sorop hadir membawa warna baru dalam dunia perfilman horor Indonesia. Tidak hanya sekadar cerita seram biasa, film ini adalah perpaduan menarik dari utas viral karya SimpleMan, arahan magis sutradara Upi, dan performa memukau para aktornya. Kombinasi ini menjadikan Sorop sebagai tontonan wajib bagi penggemar film horor.
Nama SimpleMan sudah tidak asing bagi pecinta cerita horor di media sosial. Penulis yang sukses menginspirasi film KKN di Desa Penari dan Sewu Dino ini kembali dengan utas viral terbarunya, yang menjadi dasar cerita Sorop. Meskipun utas tersebut belum selesai, hal ini memberikan kebebasan bagi Upi dan tim untuk menciptakan akhir cerita yang orisinal dan menarik.
Sutradara Upi dikenal dengan film-film sukses seperti 30 Hari Mencari Cinta dan My Stupid Boss. Dalam Sorop, Upi kembali menunjukkan kemampuannya menciptakan atmosfer menegangkan yang melekat sepanjang film. Melalui pengaturan adegan dan alur cerita maju-mundur, Upi berhasil menyajikan petunjuk-petunjuk cerdas untuk membangun misteri yang menghantui para karakter utama.
Film ini juga didukung oleh akting luar biasa dari para pemainnya. Hana Malasan dan Yasamin Jasem berhasil memerankan kakak-beradik Hanif dan Isti dengan sangat natural. Ekspresi mereka mampu menyampaikan emosi mendalam, mulai dari kesedihan hingga ketakutan. Penampilan Egi Fedly sebagai Pakde Khair juga tidak kalah mencuri perhatian. Ia sukses menghadirkan karakter hantu yang misterius sekaligus mencekam. Kehadiran Brilliana Arfira turut memberikan sentuhan segar yang memperkaya dinamika cerita.
Sorop mengisahkan tentang Hanif dan Isti yang kembali ke rumah masa kecil setelah mendengar kabar duka. Namun, kepulangan itu membawa mereka ke dalam rentetan teror mistis. Arwah Pakde Khair yang menghantui rumah tersebut memaksa mereka untuk menggali rahasia gelap masa lalu keluarga. Selain menawarkan ketegangan khas film horor, Sorop juga mengangkat tema keluarga dan konflik batin yang memperkuat cerita.
Film ini mengemas elemen horor dengan sangat baik. Jumpscare yang dihadirkan terasa efektif tanpa berlebihan. Atmosfer dingin dan menyeramkan di rumah masa kecil Hanif dan Isti semakin mempertegas suasana mistis. Namun, ada sedikit kekurangan pada detail lokasi yang kurang mencerminkan suasana khas Solo. Meski begitu, hal ini tidak mengurangi keseruan menonton secara keseluruhan.
Sorop berhasil menjadi salah satu film horor Indonesia yang patut diacungi jempol. Dengan cerita menarik, akting yang solid, dan pengarahan yang apik, film ini menawarkan pengalaman horor yang berbeda. Jika kamu penggemar genre ini, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati terornya di bioskop!