Kombes Pol Budhi Herdi Susianto kembali menjadi sorotan setelah mendapat promosi sebagai Brigadir Jenderal (Brigjen) dan menjabat Kepala Biro Perawatan Personel (Karowatpers) SSDM Polri. Jabatan ini berfokus pada pembinaan dan pelayanan personel Polri, termasuk pembinaan jasmani, religi, hingga pelayanan hak dan pengakhiran dinas.
Namun, perjalanan karier Budhi tak lepas dari kontroversi. Namanya sempat terseret dalam kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J pada 2022. Saat itu, Budhi menjabat Kapolres Jakarta Selatan dan menjadi bagian dari pengungkapan awal kasus tersebut. Dalam konferensi pers, ia memaparkan skenario tembak-menembak yang ternyata hanyalah rekayasa.
Ketidakprofesionalannya disorot publik, mulai dari olah TKP yang tidak melibatkan Inafis, penundaan pengumuman kasus, hingga dugaan pembersihan lokasi kejadian. Akibatnya, ia dicopot dari jabatannya melalui surat keputusan yang dikeluarkan pada Agustus 2022.
Meski sempat terpuruk, karier Budhi terus berlanjut. Alumni Akpol 1996 ini sebelumnya telah banyak berkecimpung di dunia reserse. Dari menjabat sebagai Kasat Lantas Polres di Timor Timur hingga bergabung sebagai penyidik KPK pada 2005, rekam jejaknya cukup beragam. Ia juga pernah menjadi Kapolres Metro Jakarta Utara pada 2019-2020 dan menjabat di berbagai unit di Polda Metro Jaya.
Kembalinya Budhi ke posisi penting ini memicu pro dan kontra. Sebagian melihatnya sebagai peluang untuk membuktikan reformasi kinerja, sementara lainnya mempertanyakan promosi tersebut mengingat rekam jejaknya yang sempat kontroversial. Kini, tantangan berada di tangan Budhi untuk membuktikan kapasitasnya sebagai seorang jenderal Polri.