Seorang siswa SD di Pantura Subang, Jawa Barat, berinisial ARO (9), meninggal dunia akibat perundungan oleh kakak kelasnya. Kepala sekolah tempat ARO bersekolah telah dinonaktifkan menyusul kejadian tragis ini.
PJ Bupati Subang, Imran, menyatakan pemerintah daerah menentang keras segala bentuk bullying. Ia menegaskan akan bertindak tegas jika kasus serupa terjadi. “Saya sampaikan berkali-kali, kami anti bullying. Jika terjadi, kepala sekolah dinonaktifkan atau siswanya dipindah. Hari ini saya buktikan, kepala sekolah dinonaktifkan sampai proses pemeriksaan selesai,” ujarnya di depan ruang jenazah RSUD Ciereng Subang, Selasa (26/11/2024) malam.
Imran juga meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Menurutnya, meski sosialisasi anti-bullying telah dilakukan secara intensif, hasilnya masih belum efektif. “Polres harus memproses ini. Tidak boleh ada lagi kasus serupa di Subang. Sosialisasi dan advokasi sudah dilakukan, sekarang perlu penegakan hukum,” tambahnya.
Sebagai bentuk perhatian, Imran akan memimpin apel di sekolah korban pada hari berikutnya. Dalam apel ini, seluruh wali murid dan kepala sekolah di wilayah Subang akan dikumpulkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. “Besok saya apel di sekolah korban. Semua wali murid dan kepala sekolah harus hadir. Kita pastikan ini tidak terjadi lagi,” tegasnya. Kasus ini mengundang perhatian publik karena menjadi bukti nyata dampak buruk perundungan. Imran berharap langkah tegas ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk mencegah bullying sejak dini.