Viral di media sosial mengenai dugaan plagiarisme yang melibatkan salah satu buku Peter Carey. Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM) disebut terlibat dalam aksi ini. Dalam sebuah postingan, Carey mengungkap bahwa plagiat terjadi sekitar awal tahun 2020.
Sebuah akun media sosial X @_bje membagikan tangkapan layar komentar Carey. Ia menyebutkan bahwa beberapa dosen diduga menyalin isi dari bukunya yang berjudul ‘Kuasa Ramalan’. Penelitian yang dicuri terkait pemberontakan Bupati Wedana Madiun, Raden Ronggo Prawirodirjo III, menjadi fokus utama dalam pengaduan ini.
Dekan FIB UGM, Prof Setiadi, angkat bicara mengenai isu ini. Ia menjelaskan bahwa beberapa dosen, termasuk Sri Margana, telah mengambil kutipan dari karya dosen UGM tersebut. Hal ini menunjukkan adanya penyadurans yang tidak sesuai etika akademis.
Kejadian ini menyoroti pentingnya integritas akademis di perguruan tinggi. Plagiarisme dapat merusak reputasi penulis asli dan institusi pendidikan. Dosen dan mahasiswa diharapkan lebih menghargai karya orang lain dan mengikuti pedoman etika.
Peter Carey, yang merupakan penulis terkenal, telah mengekspresikan kekecewaannya. Dia berharap agar tindakan plagiarisme seperti ini tidak terulang lagi. Penting bagi akademisi untuk melakukan penelitian dengan cara yang jujur dan bertanggung jawab.
Isu plagiarisme ini tidak hanya melibatkan individu, tetapi juga mencoreng nama baik universitas. UGM sebagai institusi harus mengambil langkah tegas untuk menangani kasus ini. Upaya pencegahan dan edukasi mengenai plagiarisme perlu diperkuat. Kedepannya, diharapkan kejadian serupa tidak terulang. Semua pihak di lingkungan akademis harus lebih waspada. Dengan begitu, dunia pendidikan bisa tetap bersih dari praktik yang merugikan.