AS dan Korsel Desak Korut Tarik Pasukannya dari Rusia

Pict by Instagram

Korea Utara (Korut) telah mengirimkan sekitar 10.000 pasukan ke Rusia untuk mendukung pertempuran melawan Ukraina. Tindakan ini membuat Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) Kim Yong-hyun mendesak Korut untuk segera menarik pasukannya. Kedua pejabat ini menyatakan keprihatinan bahwa kehadiran pasukan Pyongyang di Rusia dapat memperburuk situasi dan memicu eskalasi konflik.

Austin mengungkapkan kekhawatirannya di Pentagon, di mana ia mengatakan bahwa AS akan berusaha mencegah Rusia memanfaatkan pasukan tersebut dalam pertempuran. Sementara itu, Kim mengingatkan bahwa pengerahan pasukan Korut berpotensi meningkatkan ancaman keamanan di semenanjung Korea. Ada kekhawatiran bahwa Korut akan meminta transfer teknologi militer dari Rusia sebagai imbalan atas dukungan pasukan mereka.

Kim juga menekankan bahwa tindakan ini bisa berimplikasi pada pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik antarbenua. Meskipun demikian, Kim tidak mengumumkan adanya perubahan pada kebijakan Korsel yang melarang penjualan senjata ke zona konflik aktif, termasuk Ukraina. Hal ini menandakan ketegangan yang tetap ada meskipun permintaan dari AS dan Ukraina kepada Korsel untuk mempertimbangkan kebijakan tersebut.

Pentagon melaporkan bahwa sejumlah kecil pasukan Korut telah dikerahkan ke wilayah Kursk, Rusia, yang menjadi lokasi serangan oleh pasukan Ukraina. Gedung Putih juga menegaskan bahwa pasukan Korut akan menjadi “target militer yang sah” jika mereka terlibat dalam pertempuran melawan Ukraina. Austin menambahkan bahwa jika pasukan Korut menyerang tentara Ukraina, maka Ukraina berhak membela diri.

Meskipun Korut membantah telah mengirimkan pasukan, wakil menteri luar negerinya menyatakan bahwa jika ada pengiriman, hal itu akan sesuai dengan norma internasional. Baik Korut maupun Rusia saat ini menghadapi sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait program senjata dan konflik yang sedang berlangsung.

Terakhir, Menteri Luar Negeri Korut, Choe Son Hui, sedang berada di Moskow untuk membahas hubungan strategis dengan Rusia. Dalam konteks ini, Wang Yi dari Tiongkok juga terlibat dalam diskusi mengenai krisis Ukraina dengan Rusia.

Populer video

Berita lainnya