Tentara Israel melancarkan serangan ke beberapa target Hizbullah di kawasan Beirut, Lebanon, pasca ledakan besar yang mengguncang pinggiran selatan kota tersebut. Dalam laporan yang beredar, media pemerintah menyebutkan bahwa pasukan Israel menembakkan sedikitnya empat roket ke arah wilayah yang diduga menjadi basis Hizbullah.
Serangan ini mengikuti langkah militer Israel yang menerbitkan perintah evakuasi bagi penduduk dari gedung-gedung tertentu di ibu kota Lebanon tersebut. Di lokasi, tim CNN melaporkan suara gemuruh dan ledakan yang terasa jelas dari jarak jauh, sekitar 30 menit setelah peringatan evakuasi dikeluarkan pada malam Sabtu. Saksi mata mengklaim melihat kilatan merah dan bola api menyala di langit, menunjukkan kekuatan serangan tersebut. Suara pesawat nirawak juga terus terdengar, menciptakan suasana tegang yang mencerminkan ketidakpastian yang menyelimuti wilayah itu dalam beberapa minggu terakhir.
Tak lama sebelum ledakan terjadi, juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, merilis peringatan tambahan kepada penduduk di kawasan Haret Hreik dan Choueifat Al-Amrousieh. Melalui platform media sosial X, Adraee membagikan peringatan tersebut, disertai gambar blok-blok yang teridentifikasi sebagai target.
Insiden ini menjadi bagian dari ketegangan yang terus memanas di kawasan Timur Tengah, di mana pertikaian antara Israel dan Hizbullah, kelompok yang didukung Iran, sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Perkembangan ini juga mencerminkan dinamika geopolitik yang kompleks, di mana konflik lokal sering kali terhubung dengan kepentingan regional dan internasional. Serangan ini menyoroti risiko yang dihadapi oleh penduduk sipil di wilayah yang bergejolak, di mana setiap ledakan bisa mengguncang keseimbangan yang rapuh dan memicu respons lebih lanjut dari kedua belah pihak.