Tidakkah kita berharap kita bisa menitipkan anak-anak kita kepada para ulama sebagaimana yang dilakukan oleh ibunda Imam Malik, atau seperti Ummu Salamah yang menitipkan Anas kepada Rasulullah (salallahu alaihi wasalam). Namun, tidak semua dari kita memiliki kesempatan seperti itu.
Namun, janganlah kita terpaku dengan keterbatasan yang kita miliki. Pertanyaan penting bagi kita sekarang adalah, apa yang dapat kita lakukan untuk mendidik anak-anak kita dengan nilai-nilai Islam yang benar.
Bagaimana Rasulullah (salallahu alaihi wasalam) mendidik generasi muda yang saleh, seperti Anas bin Malik, Ibnu Abbas, dan cucu-cucunya Hassan dan Hussein;
Menunjukkan kasih sayang kepada anak-anak
Salah satu karakter paling menonjol dari nabi kita tercinta adalah menunjukkan betapa ia mencintai dan peduli terhadap anak-anak di sekitarnya. Beliau menunjukkan kasih sayang yang begitu besar kepada mereka, seperti membiarkan mereka bermain di punggungnya saat beliau memimpin salat, dan menunjukkan kasih sayang kepada cucunya di depan umum agar diikuti oleh sahabat-sahabatnya yang lain.
Generasi yang terdiri dari Nabi dan para sahabatnya yang menunjukkan belas kasihan kepada anak-anak membangun fondasi yang kuat dalam membesarkan generasi Muslim terbaik yang saleh yang tiada duanya.
Kesaksian seorang anak yang menghabiskan 10 tahun bersama Nabi (ﷺ). Diriwayatkan oleh Anas:
Saya melayani Nabi (ﷺ) selama sepuluh tahun, dan beliau tidak pernah berkata kepada saya, “Uf” (kata kasar kecil yang menunjukkan ketidaksabaran) dan tidak pernah menyalahkan saya dengan berkata, “Mengapa kamu melakukannya atau mengapa kamu tidak melakukannya?” Sahih al-Bukhari 6038
Tarbiyyah dibangun di atas kelembutan. Nabi (ﷺ) berkata, “Setiap kali kelembutan ditambahkan pada sesuatu, kelembutan itu akan menghiasinya; dan setiap kali kelembutan ditarik dari sesuatu, kelembutan itu akan membuatnya cacat.” Muslim
Membangun hubungan
Jadi, inilah pelajaran yang saya petik untuk kita semua. Untuk membesarkan anak-anak kita dengan benar, salah satu hal terpenting yang harus kita perhatikan adalah hubungan yang kita miliki dengan anak-anak kita. Tunjukkan belas kasih dan cinta yang besar kepada mereka.
Tahan amarah kita dan maafkan mereka sebanyak-banyaknya. Biasakan untuk sering mencium dan memeluk mereka. Bermainlah dengan mereka, tertawalah atas lelucon konyol mereka dan berikan mereka perhatian penuh saat mereka berbicara kepada kita.
Ini adalah langkah pertama. Baru setelah itu, mereka akan peduli saat kita mulai mengajarkan mereka tentang Islam, Iman, dan Ihsan.