Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) tengah menyelidiki dugaan korupsi terkait pembangunan gerbang wisata Kendari-Toronipa senilai Rp33 miliar. Gerbang tersebut diresmikan pada Februari 2024, tetapi kini menuai kritik karena dianggap tidak sesuai dengan anggaran dan kualitas material.
Ditkrimsus Polda Sultra, Kombes Pol Bambang Wijanarko, mengonfirmasi bahwa Subdit Tipidkor Krimsus Polda Sultra akan mendalami kasus ini. Saat ini, pihak kepolisian sedang mengumpulkan data dan akan memanggil pihak terkait untuk klarifikasi. Pengumpulan data telah dimulai, dan klarifikasi akan dilakukan minggu depan.
Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, juga telah memerintahkan Inspektorat untuk mengaudit proyek ini. Dia menegaskan bahwa jika ditemukan pelanggaran hukum, maka tindakan tegas akan diambil sesuai aturan yang berlaku. Andap juga berjanji untuk mengevaluasi anggaran secara transparan dan objektif, guna menjawab kritik dari publik tentang kualitas bahan yang digunakan.
Gerbang wisata ini menjadi sorotan publik setelah video di TikTok mengungkapkan kondisi bangunan yang rusak dan berlubang di beberapa sisi. Terlihat dalam video tersebut bahwa gerbang yang tampak megah dari luar ternyata terbuat dari material yang rapuh, seperti gipsum dan tripleks. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang alokasi dana sebesar Rp33 miliar.
Penulis terkenal, Tere Liye, turut menyuarakan kritiknya melalui akun Facebook. Dia menyesalkan kualitas gerbang yang dianggapnya hanya “keren dari luar”. Menurutnya, bangunan ini terbuat dari tripleks yang cepat rusak akibat cuaca. Dalam waktu singkat, gerbang tersebut sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan dan diprediksi tidak akan bertahan lama.
Tere Liye juga mempertanyakan besarnya anggaran proyek, yang menurutnya tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh. Dia bahkan menyindir proyek ini sebagai “mock up” yang dijadikan ladang korupsi. Kritik ini mendapatkan banyak respons dari warganet, dengan beberapa menyindir bahwa dugaan korupsi telah terjadi bahkan sebelum proyek dimulai.
Gerbang wisata Kendari-Toronipa yang dibangun pada 2023 kini menjadi pusat perhatian publik. Proyek ini diresmikan oleh mantan Gubernur Sultra, Ali Mazi, dan diharapkan menjadi ikon wisata baru di Kendari. Namun, dengan munculnya kritik mengenai kualitas bangunan dan penggunaan anggaran, proyek ini berpotensi menjadi kasus hukum jika terbukti ada pelanggaran. Gubernur Andap berjanji akan merespons desakan publik dengan cepat. Dia menegaskan bahwa audit dan penyelidikan akan dilakukan secara objektif dan transparan.