Di era serba canggih dan instan kini perubahan kopi urban ke kopi grobak kekinian seperti yang diwakili oleh Jago Coffee tidak hanya menghadirkan aksesibilitas baru terhadap kualitas kopi, tetapi juga mengubah paradigma konvensional tentang bagaimana kopi dapat dinikmati di kota-kota besar Indonesia.
Dilansir dari kanal YouTube Volix Media, tren kopi grobak kekinian semakin merambah ke kawasan perkotaan dengan menawarkan aksesibilitas dan kualitas kopi yang berbeda dari konsep tradisional coffee shop.
Salah satunya ialah usaha milik Yoshua Tanu yang bernama Jago Cofee, Yoshua menyampaikan visi dan inovasi di balik model bisnis yang ia jalani ialah memadukan teknologi dan mobilitas untuk membawa kopi berkualitas ke lebih banyak orang. Menurut Yoshua, “Kopi grobak kekinian ini hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perkotaan akan akses kopi yang lebih mudah dan terjangkau, tanpa harus bergantung pada coffee shop konvensional,” ujar Yoshua dikutip Celebrithink.com Jum’at ,12 Juli 2024
Pada awalnya Jago Cofee ini hanya meng-cover area yang terbatas dan cart yang tidak banyak di area jakarta saja. Menurut Daniel Sidik Awalnya saat 2020 hanya ada 20 cart yang jangkauannya hanya terbatas, sedangkan sekarang sudah mencapai 450 cart, dan ia juga mengatakan tahun ini akan mengejar hingga ke 1500cart, dan saat ini untuk jangkaunnya hanya 7% dari jakarta, dan goals mereka tahun ini ialah tembus 25% jangkuan jakarta.
Model bisnis ini tidak hanya mempertimbangkan harga yang lebih terjangkau (dalam kisaran Rp8.000 hingga Rp12.000 per cangkir), tetapi juga fokus pada kualitas kopi yang tinggi dengan bahan baku langsung dari petani dan proses roasting yang terjaga.
Dengan fokus pada aksesibilitas, kualitas, dan inovasi teknologi, Jago Cofee, ingin memberikan alternatif yang menarik dalam menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan kesadaranan terhadap kopi berkualitas di masyarakat.